"Proses dari akar bajakah sampai menjadi single compound itu panjang sekali. Bisa sampai 20-25 tahun," sebut Wakil Direktur Medical Education Research Insitute (IMERI) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof Dr dr Budi Wiweko, SpOG(K), MPH, saat dijumpai detikHealth, Kamis (15/8/2019)
Prof Iko, sapaannya, menyebut saat ini akar bajakah masih harus diteliti untuk menemukan zat aktif yang paling efektif untuk menyembuhkan kanker payudara. Namun tidak jadi masalah jika masyarakat masih ingin mengonsumsinya dengan cara direbus tanpa ekstraksi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, jika akar bajakah tak diteliti lebih lanjut sebagai obat dan hanya berakhir sebagai jamu, apakah penelitian tersebut masih bisa dipatenkan? "Patenkan saja jamunya," seperti yang ditulis salah seorang pembaca detikHealth di kolom komentar.
Di sana banyak sekali Traditional China Medicine (TCM) yang begitu hebat karena pemerintahnya mengawasi dengan sangat baik. Orang turis aja mampir kok beli obat China segala macam isinya apa, mahal pula.Prof Dr dr Budi Wiweko, SpOG(K), MPH - Peneliti FKUI |
Prof Iko menyebut, mematenkan akar bajakah sebagai jamu sangat mungkin dilakukan tetapi dengan pengawasan dan dukungan penuh dari pemerintah. Berkaca dari China yang memiliki banyak sekali obat-obatan herbal dan terkenal di seluruh dunia.
"China, di sana banyak sekali Traditional China Medicine (TCM) yang begitu hebat karena pemerintahnya mengawasi dengan sangat baik. Orang turis aja mampir kok beli obat China segala macam isinya apa, mahal pula. Indonesia kan punya jamu sebenarnya," tuturnya.
"Kalau tanaman bajakah ketemu ekstraksinya dan mau dipatenkan jamunya, bisa kita kawal," sambungnya.
Saat ini, IMERI bekerjasama dengan salah satu perusahan farmasi untuk meneliti ekstrak bioactivation dari berbagai jenis tanaman salah satunya kayu manis yang sudah ditemukan dua zat aktif dan bermanfaat bagi pengidap kencing manis.
"Kalau akar bajakah bisa dilihat potensinya dengan baik, kita pasti akan mendampingi sampai terus bisa menjadi simplisia atau bioactivation," pungkasnya.
(kna/up)











































