Bagi yang kepo ingin nonton atau baca cerita misteri tapi takut, psikolog Gracia Ivonika dari Personal Growth punya tips. Saran terkait dengan kadar toleransi dan mudahnya rasa cemas yang timbul pada seseorang.
"Orang yang mudah cemas sebaiknya menghindari konsumsi materi horor, karena dapat memberikan dampak negatif. Hal serupa pada yang merasa kegiatannya terganggu usai menonton, membaca, atau mendengar cerita horor," kata psikolog Gracia Ivonika kepada detikHealth.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Salah satu alasan utama kita suka materi bertema horor sesungguhnya sangat mendasar. Film atau hal lain yang punya konten misteri ternyata mampu menghibur kita," kata peneliti Soren Birkvad dari Inland Norway University of Applied Sciences.
Menurut Birkvad, tes kepribadian membuktikan mereka yang bosen cenderung memberi skor tinggi pada segala hal yang cenderung 'mencari perhatian.' Riset menyatakan, mereka yang memiliki skor tinggi biasanya menyukai film atau materi horor lainnya.
Efek yang ditimbulkan film dan materi horor lain, hampir sama dengan dampak yang muncul dari berbagai hal yang bersifat uji nyali. Misal terjun dari pesawat dengan parasut atau naik roller coaster yang bikin jantungan. Film dan materi horor mampu membuat penikmatnya merasa antusias.
Terkait merinding, efek tersebut merupakan respon usai terpapar konten horor. Hal ini merupakan bagian dari mekanisme fight or flight, meski diketahui konten horor atau misteri tersebut belum tentu benar.
"Goosebumps adalah reaksi biologis tubuh saat merasa gelisah atau takut usai terpapar materi horor. Reaksi muncul sebagai mekanisme tubuh untuk melindungi diri. Namun meski merinding, takut, atau gelisah, materi horor tetap menarik untuk dinikmati," kata psikolog Glenn D Walters dikutip dari situs The Observer-Broward College.
Supaya tidak takut atau gelisah usai baca atau nonton cerita horor, psikolog Kristen Lindgren PhD dari University of Washington menyarankan untuk melakukan teknik cognitive restructuring. Tujuannya membantu mengatur ulang pikiran terhadap berbagai hal yang dianggap ancaman dan mengakibatkan munculnya gelisah.
"Misal merasa gelisah usai nonton film zombie, maka kita berpikir ulang apakah zombie benar ada. Bagaimana peluang kita diserang zombie besok. Jika peluanganya tidak ada, maka kita tak perlu lagi merasa gelisah. Kita bisa memikirkan berbagai hal yang sifatnya nyata," ujar Lindgren dikutip dari Inverse.
Gelisah usai terpapar materi horor seharusnya tidak sampai mengganggu kehidupan sehari-hari. Namun jika muncul gangguan atau penurunan produktivitas, tak ada salahnya mendatangi psikolog atau ahli lain yang kompeten untuk penanganan lebih lanjut.
(up/up)











































