Virus Corona COVID-19 terasa makin nyata ketika penularan tak lagi terjadi di keramaian. Banyak kasus penularan kini terjadi di lingkaran orang terdekat.
"Tujuh persen responder yang dirawat di Rumah Sakit Wisma Atlet itu adalah kelompok yang tidak pernah beraktivitas di luar rumah," kata Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo dalam Rapat Koordinasi Penanganan COVID-19 dan Penyerahan Bantuan bersama Pemerintah Provinsi Aceh, di Aceh, Sabtu (26/9/2020).
Anjuran untuk tidak banyak keluar rumah kini tidak cukup. Di dalam rumah sekalipun, anggota keluarga wajib menaati protokol kesehatan untuk menghindari risiko saling menularkan.
"Jadi sebenarnya tidak ada lagi tempat yang aman ketika kondisi kita sekarang ini masih ada pandemi," sebut Doni.
COVID-19 berbahaya, tetapi manusia yang menjadi carrier atau membawa virus COVID-19 itu jauh lebih berbahayaDoni Monardo - Ketua Satgas COVID-19 |
Risiko penularan di lingkaran orang terdekat kerap tidak disadari karena sebagian orang termasuk kategori OTG (Orang Tanpa Gejala). Orang-orang inilah yang tanpa sadar menularkan ke sekitarnya, yang abai karena merasa akrab dan dekat.
"COVID-19 berbahaya, tetapi manusia yang menjadi carrier atau membawa virus COVID-19 itu jauh lebih berbahaya. OTG ini adalah silent killer, ini adalah pembunuh potensial. Kalau mereka masih berada di luar, mereka sendiri tidak sadar, dia pergi kemana-mana, kemudian ketemu dengan keluarganya, saudaranya, orang yang dicintainya dan secara tidak langsung menulari. Ini yang berbahaya," pesan Doni.
Simak Video "99% Warga RI Kebal Covid-19, Kemenkes: Kuncinya Kelengkapan Vaksin"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)
