Fakta-fakta Mutasi Terbaru Virus Corona di Inggris yang Lebih Menular

Fakta-fakta Mutasi Terbaru Virus Corona di Inggris yang Lebih Menular

Ayunda Septiani - detikHealth
Minggu, 20 Des 2020 15:04 WIB
Fakta-fakta Mutasi Terbaru Virus Corona di Inggris yang Lebih Menular
Virus Corona COVID-19 (Foto: Agung Pambudhy)
Jakarta -

Ilmuwan telah mengidentifikasi varian virus Corona COVID-19 baru di Eropa. Penyebarannya sangat cepat terjadi di Inggris bagian Selatan.

Hal Ini menyebabkan negara tersebut mengetatkan kembali lockdown atau pembatasan sosial yang kini sudah di level terketat, yakni tingkat tiga. Aturan akan berlaku mulai Rabu (16/12/2020) lalu.

Dikutip dari laman Science Focus, berikut beberapa fakta soal varian baru ini:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dinamakan VUI - 202012/01

Jenis ini bernama 'VUI - 202012/01' karena varian pertama yang diselidiki pada bulan Desember. Public Health England (Lembaga kesehatan masyarakat Inggris) mengatakan hingga 13 Desember, terdapat 1.108 kasus terkait varian baru ini.

Belum cukup banyak penelitian apa potensi utama virus. Namun dikhawatirkan strain ini menyebarkan virus lebih cepat dan bisa berimplikasi pada makin sulitnya Corona dikendalikan.

ADVERTISEMENT

Apakah vaksin akan efektif?

Vaksin bekerja dengan menunjukkan kepada tubuh bagian dari kode genetik virus. Sehingga sistem kekebalan kita dapat meningkatkan pertahanan.

Hal yang sepertinya tak mungkin, bahwa satu perubahan pada COVID-19, akan membuat proses ini kurang efektif. Namun seiring dengan waktu, karena banyaknya mutasi, bisa saja ini mempengaruhi vaksin.

Public Health England mengatakan varian baru virus ini mencakup mutasi pada protein spike (protein s/ protein lonjakan). Disebut protein spike karena bentuknya meruncing pada permukaan virus sehingga seperti mahkota.

Perubahan bagian pada spike protein menyebabkan virus Corona lebih mudah menular. Ini menyebar singkat di antara manusia.

Kepala petugas medis Inggris, Professor Chris Whitty mengatakan belum ada fakta bahwa vaksin tidak akan bekerja melawan strain baru. Namun tes tengah dilakukan untuk mendeteksi.

Bagaimana gejala strain COVID-19 terbaru ini dan apakah lebih mematikan? Lanjutkan ke halaman berikut.

Bagaimana gejala strain baru ini?

Whitty juga mengatakan tidak ada yang menunjukkan bahwa strain baru menyebabkan gejala yang berbeda. Termasuk apakah hasil pengujiannya berbeda atau hasil klinis yang berbeda.

"Alasan utama kami mengangkat ini ke perhatian orang-orang adalah pertanyaan tentang apakah ini menyebar lebih cepat," kata Whitty.

"Ini mungkin jadi 'sebab dan akibat' atau mungkin juga tidak."

Kebanyakan mutasi yang muncul dan menyebar, tidak memiliki efek yang dapat dideteksi pada biologi virus. Tetapi memang, beberapa memiliki potensi untuk mengubah perilaku biologis virus, bertahan jika mereka memberikan keuntungan bagi virus.

Apakah mematikan?

Ada banyak mutasi pada virus Corona sejak muncul pada 2019. Saat ini terdapat sekitar 4.000 mutasi pada gen protein spike.

Salah satunya adalah D614G, yang sebelumnya terdeteksi di Eropa Barat dan Amerika Utara. Termasuk varian 20A.EU1, yang menyebar di pekerja pertanian Spanyol Juni hingga Juli 2020.

Varian unik juga sempat ditemukan di tubuh jutaan hewan cerpelai di Denmark, yang menyebabkan hewan mamalia ini dimusnahkan massa. Ada 12 kasus varian unik, sebagaimana dilaporkan 5 November.

"(Namun) Tidak ada bukti bahwa varian yang baru dilaporkan menghasilkan penyakit yang lebih parah," jelas Profesor Wendy Barclay, kepala departemen penyakit menular, Imperial College London.

Varian baru Corona disebut lebih menular

Varian baru Corona yang ditemukan di Inggris disebut lebih menular. Hal ini disampaikan National Health Service (NHS).

Dikutip dari laman BBC, kepala petugas medis Inggris, Chris Whitty, menyebut hal ini berdasarkan data kasus Corona yang terus melesat di Inggris bagian selatan. Disimpulkan bahwa mutasi tersebut berkaitan dengan peningkatan kasus dan membantu menyebar lebih cepat.

"Meski begitu, hingga saat ini belum ada bukti yang menunjukkan strain baru yang ditemukan lebih mematikan atau mempengaruhi vaksin," jelas Prof Whitty.

"Kami telah memperingatkan Organisasi Kesehatan Dunia dan terus menganalisis data yang tersedia untuk meningkatkan pemahaman kami," kata Prof Whitty dalam sebuah pernyataan.

Halaman 2 dari 3


Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"
[Gambas:Video 20detik]
(ayd/up)
Mutasi Corona di Inggris
32 Konten
Virus Corona SARS-CoV-2 bermutasi menjadi beberapa strain. Terbaru, inggris menemukan strain yang diyakini lebih menular meski tidak berarti lebih berbahaya.

Berita Terkait