Obat Terapi Corona untuk Isolasi Mandiri, Jangan Diborong!

Obat Terapi Corona untuk Isolasi Mandiri, Jangan Diborong!

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Selasa, 13 Jul 2021 10:36 WIB
Obat Terapi Corona untuk Isolasi Mandiri, Jangan Diborong!
Foto: iStock
Jakarta -

Tidak semua pasien Corona harus menjalani perawatan di rumah sakit. Mereka yang mengalami gejala ringan atau tanpa gejala bisa dirawat di rumah. Ini obat Corona untuk isolasi mandiri.

Pasien corona gejala ringan dan tanpa gejala disarankan menjalani isolasi mandiri di rumah atau di tempat lain yang khusus disediakan pemerintah.

Pasien COVID-19 yang isolasi mandiri dianjurkan untuk tetap memantau kondisi mereka secara berkala dengan konsultasi dokter lewat puskesmas atau telemedicine. Beberapa platform telemedicine sudah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk pemberian obat dan konsultasi gratis bagi pasien COVID-19 di DKI Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau harus datang ke rumah sakit atau dokter lain akan lebih susah dan menambah risiko. Kami bekerja sama dengan 11 platform telemedicine untuk jasa konsultasi dokter dan pengiriman obat secara gratis," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers yang dikutip detikcom, Selasa (13/7/2021).

Berikut obat terapi Corona untuk isolasi mandiri pasien Corona tanpa gejala dan gejala ringan.

ADVERTISEMENT

Obat Corona untuk isolasi mandiri tanpa gejala

Dalam Buku Saku Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 2, pasien COVID-19 tanpa gejala kriterianya adalah frekuensi napas 12-20 kali per menit dan saturasi di atas 94 persen. Lama perawatannya adalah 10 haru sejak pengambilan spesimen diagnosis konfirmasi positif.

Pasien Corona tanpa gejala tidak diberi obat Corona untuk isolasi mandiri. Hanya diresepkan vitamin untuk memulihkan kondisi mereka.

Dokter spesialis paru dari RS Persahabatan dr Heidy Agustin SpP(K) merekomendasikan terapi untuk pasien tanpa gejala sebagai berikut:

  • Vitamin C non-acidic 3x sehari sebanyak 500mg selama 14 hari; atau
  • Tablet isap vitamin C dosis 500 mg 2x sehari selama 30 hari; atau
  • Multivitamin dengan kandungan vitamin C, B, E, dan Zinc 1x sehari (selama 30 hari)
  • Vitamin D 400-1.000 IU per hari

Untuk pasien komorbid, lanjutkan minum obat yang diresepkan dokter

Untuk pasien Corona gejala ringan dan membutuhkan obat corona untuk isolasi mandiri, cek halaman SELANJUTNYA.

Obat Corona untuk isolasi mandiri gejala ringan

Pasien Corona gejala ringan akan mengeluhkan demam, batuk (umumnya batuk kering), kelelahan ringan, sakit kepala, kehilangan indra penciuman, malgia dan nyeri tulang, nyeri tenggorokan, diare, pilek dan bersin, mual, muntah, nyeri perut hingga kemerahan pada kulit. Frekuensi nafas 12-20 kali per menit dan saturasi di atas 94 persen.

Obat Corona untuk pasien gejala ringan sesuai dengan anjuran dokter adalah Oseltamivir atau Favipiravir, Asitromisin, vitamin C, vitamin D, dan Zinc. Isolasi selama 10 hari sejak timbul gejala dan minimal 3 hari bebas gejala.

Untuk usia di bawah 18 tahun atau berat badan di bawah 50 kh, konsultasi dengan tenaga kesehatan tentang dosis maksimum. Jika demam tetap berlanjut, tempelkan kain basah dingin di dahi.

Apabila kadar oksigen 90 persen atau lebih, tetapi di bawah 94 persen, hubungi tenaga kesehatan atau minta perawatan di rumah sakit. Jika tenaga kesehatan memberikan obat Corona isolasi mandiri dengan resep steroid, ikuti instruksi penggunaan dengan ketat dan jangan melakukan pengobatan sendiri.

Halaman 3 dari 2


Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"
[Gambas:Video 20detik]
(kna/naf)
Pro-Kontra 'Obat' Corona
21 Konten
Sejumlah obat yang diresepkan untuk isolasi mandiri COVID-19 langka di pasaran. Pasien harus mati-matian berburu dan tak jarang akhirnya menyerah. Stok kosong di mana-mana.

Berita Terkait