Banyak laporan yang diterima Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin soal vaksin Moderna yang memiliki KIPI (kejadian ikutan pasca imunisasi) lumayan 'nendang'. Laporan itu diterima setelah tenaga kesehatan mendapat vaksin ketiga atau booster.
Menanggapi laporan tersebut, Menkes mengatakan ada opsi untuk menggunakan booster dari vaksin dengan platform yang sama seperti dosis 1 dan 2. Dalam hal ini, pada nakes menggunakan vaksin Sinovac pada dosis sebelumnya.
"Memang bagi para nakes yang suntik ketiganya tidak nyaman dengan platform berbeda, kita tetap membuka opsi untuk suntik ketiganya, boosternya, dengan vaksin platform yang sama (Sinovac)," kata Menkes dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (25/8/2021).
Pernyataan itu sesuai dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor: HK.02.01/1/1919/2021 tentang Vaksinasi Dosis Ketiga Bagi Seluruh Tenaga Kesehatan, Asisten Tenaga Kesehatan dan Tenaga Penunjang yang Bekerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Pemberian opsi booster vaksin Sinovac itu juga telah sesuai dengan rekomendasi dari Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).
"Rekomendasi dari ITAGI adalah saat ini kita dapat menggunakan platform yang sama atau berbeda untuk vaksinasi dosis ketiga. Sebelumnya, pemerintah telah menetapkan akan menggunakan vaksin COVID-19 Moderna untuk suntikan ketiga untuk tenaga kesehatan," tutur juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi, dalam rilis Kemenkes RI beberapa waktu lalu.
dr Nadia juga mengatakan bahwa vaksin Moderna dipilih sebagai booster untuk tenaga kesehatan karena tingkat efikasinya lebih baik dalam melawan varian Delta dibandingkan jenis vaksin lain yang dimiliki RI saat itu.
Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"
(up/up)