Pandemi Picu Resesi Seks, Angka Pernikahan di Singapura Terendah Sejak 1986

Round Up

Pandemi Picu Resesi Seks, Angka Pernikahan di Singapura Terendah Sejak 1986

Rita Puspita Rachmawati - detikHealth
Jumat, 01 Okt 2021 21:20 WIB
Pandemi Picu Resesi Seks, Angka Pernikahan di Singapura Terendah Sejak 1986
Resesi seks di Singapura (Foto: Getty Images/Ore Huiying)
Jakarta -

Singapura disebut mengalami 'resesi seks' karena angka perkawinan di negara tersebut sangat rendah. Bahkan, angka pernikahan di tahun 2020 adalah yang terendah sejak tahun 1986.

Dikutip dari Channel News Asia, pada tahun 2020 terjadi 19.430 pernikahan di Singapura. Jika dibandingkan dengan tahun 2019, angka ini mengalami penurunan sebesar 12,3 persen. Pasalnya, di tahun 2019 angka pernikahan mencapai 22.165.

Divisi Kependudukan dan Bakat Nasional Singapura mencatat angka ini adalah yang terendah sejak 1986 silam. Di mana, ketika itu terjadi 19.348 pernikahan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu akar masalah penurunan aktivitas seksual di Singapura adalah COVID-19. Di saat pandemi, banyak pasangan yang memilih untuk menunda untuk menikah dan memiliki keturunan.

"Pembatasan pertemuan besar pada tahun lalu bisa menyebabkan pasangan menunda pernikahannya," ujar divisi tersebut.

ADVERTISEMENT

Selain pernikahan, keputusan warga Singapura untuk memiliki anak juga ikut terdampak. Pemerintah Singapura mencatat hanya ada 31.816 kelahiran pada tahun 2020. Angka ini menurun 3,1 persen dari tahun sebelumnya dengan 32.844 kelahiran.

Badan kependudukan Singapura menyebut bahwa dalam survei yang dilakukan pada Juni 2020 terhadap sekitar 4.000 responden mengatakan bahwa mereka memang menunda pernikahan dan kelahiran.

Penundaan ini disebut karena masyarakat Singapura khawatir dengan kondisi kesehatan dan ekonomi masyarakat yang tidak pasti.

"Kami terus menghadapi tantangan struktural jangka panjang dengan tingkat kelahiran kami yang rendah, serupa dengan masyarakat maju lainnya," kata divisi itu.

Sebagai upaya mengatasi masalah ini, Singapura memberi insentif bagi mereka yang ingin memiliki anak dan menjadi orang tua di tengah pandemi Corona dengan memberi tunjangan sebesar 3.000 dolar Singapura atau setara dengan Rp 31 juta.

Halaman 3 dari 2


Simak Video "Video Pakar: Flu Burung Picu Pandemi yang Lebih Parah Dibanding Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)
Resesi Seks Gegara Pandemi
7 Konten
Singapura mengalami resesi seks selama pandemi COVID-19. Kelahiran menurun. Di Indonesia bagaimana?

Berita Terkait