Lebih dari 50 negara di dunia gagal mencapai target vaksinasi COVID-19 mencapai 10 persen populasi hingga akhir September 2021 yang telah ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Sebagian besar negara tersebut berada di Afrika, di mana angka keseluruhan WHO untuk penerima vaksin dosis lengkap baru mencapai 4,4 persen.
"Banyak negara (yang lebih tinggi cakupan vaksinasinya) berada dalam kelompok menengah ke atas atau berpenghasilan tinggi dan telah membeli vaksin langsung dari produsen," kata direktur regional WHO Afrika Matshidiso Moeti, dikutip dari BBC, Jumat (1/10/2021).
Masalah terbesar banyak negara Afrika adalah ketergantungannya pada vaksin dari Serum Institute of India, pembuat vaksin terbesar di dunia.
Pasalnya, India menyetop ekspor vaksin mulai April 2021 sebagai tanggapan atas kebutuhan mendesaknya sendiri. Sementara produsen lain menghadapi masalah dalam meningkatkan produksi.
Sejumlah negara kaya telah menandatangani kesepakatan dengan produsen untuk vaksin prospektif pada awal Juli 2020, saat masih dalam pengembangan dan uji coba. Negara-negara ini diprioritaskan oleh produsen sehingga diyakini menghambat skema COVAX, Uni Afrika, dan negara-negara lain dalam mengamankan stok dosis.
Awal bulan ini, COVAX menyatakan pihaknya mengurangi perkiraan jumlah dosis yang diharapkan bakal diterima pada awal 2022.
Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"
(vyp/up)