Pasien Esperanza 'Sembuh' dari HIV, Kenapa Tak Semua Bisa Mengalaminya?

Kasus Langka

Pasien Esperanza 'Sembuh' dari HIV, Kenapa Tak Semua Bisa Mengalaminya?

Salwa Aisyah Sheilanabilla - detikHealth
Minggu, 21 Nov 2021 10:22 WIB
Pasien Esperanza Sembuh dari HIV, Kenapa Tak Semua Bisa Mengalaminya?
Pasien Esperanza jadi orang kedua yang sembuh dari HIV tanpa pengobatan (Foto: iStock)
Jakarta -

Belakangan dunia medis dikejutkan dengan fenomena langka seorang wanita yang tidak disebutkan namanya berhasil sembuh secara alami dari HIV. Pasien berjuluk Esperanza Patient ini menjadi pasien kedua yang berhasil sembuh dari HIV tanpa menjalani pengobatan apapun.

Wanita berusia 30 tahun ini dijuluki dengan 'Esperanza patient' yang diambil dari nama kota tempat ia tinggal, yakni kota Esperanza, Argentina. Nama tersebut sekaligus juga bermakna 'harapan'.

Fenomena ini merupakan fenomena yang langka lantaran hingga saat ini, baru dua orang yang berhasil sembuh secara alami dari HIV, termasuk dirinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wanita tersebut terinfeksi pada 2013 dan terdiagnosis HIV-1 pada 2021. Selama 8 tahun pemeriksaan lanjutan, ia hanya satu kali mengonsumsi ART (antiretroviral) yakni saat hamil antara 2019-2020.

Dikutip dari SCI News, Minggu (21/11/2021), para peneliti di Ragon Institute of MGH, MIT dan rumah sakit Harvard Brigham and Women's menjelaskan apa yang dialami wanita ini mungkin terjadi karena ia memiliki sistem kekebalan yang mampu menekan HIV tanpa memerlukan obat-obatan.

ADVERTISEMENT

"Selama infeksi, HIV menempatkan salinan genomnya ke dalam DNA sel, menciptakan apa yang dikenal sebagai reservoir virus, Dalam keadaan itu, virus secara efektif bersembunyi dari obat anti-HIV dan respon imun tubuh," beber rekan penulis senior Dr. Xu Yu, seorang peneliti di Ragon Institute of MGH, MIT dan rumah sakit Harvard Brigham and Women's.

"Pada kebanyakan orang, partikel virus baru terus-menerus dibuat dari reservoir ini," lanjutnya.

Dalam pengobatan HIV, terapi antiretroviral diperlukan untuk mencegah pembuatan virus baru, tetapi tidak dapat menghilangkan reservoir sehingga memerlukan pengobatan setiap hari untuk melawan virus.

"Meskipun mereka masih memiliki cadangan virus yang dapat menghasilkan lebih banyak virus HIV, jenis sel kekebalan yang disebut sel pembunuh T dapat membuat virus tetap tertekan tanpa perlu obat," imbuhnya.

Pada 2020, Dr. Yu dan rekan-rekannya menemukan bahwa sistem kekebalan mungkin telah menghilangkan reservoir HIV-1 yang oleh para ilmuwan disebut sebagai obat sterilisasi.

Sebelumnya, para peneliti juga telah mengidentifikasi pasien pertama yang berhasil sembuh dari HIV secara alami, yakni pasien asal San Francisco, California.

"Jika mekanisme kekebalan yang mendasari tanggapan ini dapat dipahami oleh para peneliti, mereka mungkin dapat mengembangkan pengobatan yang mengajarkan sistem kekebalan orang lain untuk meniru tanggapan ini dalam kasus infeksi HIV," kata dr Yu.

"Kami sekarang mencari kemungkinan untuk menginduksi kekebalan semacam ini pada orang yang menggunakan terapi antiretroviral melalui vaksinasi, dengan tujuan mendidik sistem kekebalan mereka untuk dapat mengendalikan virus tanpa terapi antiretroviral," sambungnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Apa Tantangan Terbesar Hidup sebagai Perempuan dengan HIV?"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)
Langka! Sembuh dari HIV
6 Konten
Baru-baru ini, dilaporkan kasus langka sembuh dari HIV tanpa berobat. Berikut fakta-fakta pasien di Esperanza.

Berita Terkait