Sederet Cerita Langka Pasien 'Sembuh' dari HIV, Terbaru Pasien Esperanza

Sederet Cerita Langka Pasien 'Sembuh' dari HIV, Terbaru Pasien Esperanza

Vidya Pinandhita - detikHealth
Rabu, 17 Nov 2021 11:42 WIB
Sederet Cerita Langka Pasien Sembuh dari HIV, Terbaru Pasien Esperanza
Ilustrasi. Foto: iStock
Jakarta -

Seorang wanita asal Argentina yang tak disebutkan namanya dikabarkan sembuh 'dengan sendirinya' dari HIV (Human Immunodeficiency Virus) setelah dinyatakan terinfeksi pada 2013. Wanita yang dijuluki 'Esperanza patient' ini sembuh tanpa menerima treatment apa pun.

Wanita ini diketahui pertama kali terdiagnosis pada 2021. Namun setelah 8 tahun pemeriksaan lanjutan dengan 10 tes viral load, tidak lagi ditemukan bukti infeksi pada tubuhnya.

"Memikirkan bahwa kondisi saya dapat membantu mencapai penyembuhan untuk virus ini membuat saya merasakan tanggung jawab dan komitmen yang besar untuk mewujudkannya," tulis 'Esperanza patient' dalam surat kepada STAT News Globe, dikutip dari New York Post, Rabu (17/11/2021).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Esperanza patient bukan satu-satunya kabar pasien HIV sembuh. Sebelumnya, Timothy Brown atau dikenal sebagai Berlin patient juga dinyatakan 'sembuh' dari HIV usai menjalani transplantasi stem cel. Ada juga London patient, yang juga bersih dari HIV setelah menjalani transplantasi.

Dikutip detikcom dari sejumlah sumber, berikut beberapa cerita serupa dari beragam negara:

ADVERTISEMENT

1. London patient (2019)

Pada 2019, seorang pria asal London dinyatakan sembuh dari infeksi HIV. Namun berbeda dengan kasus Esperanza patient, pria ini menerima transplantasi sel induk dan kini dalam 'remisi' HIV. Artinya, ia tidak menggunakan pengobatan antiretroviral (ART) dan dokter tidak lagi menemukan HIV dalam tubuhnya. Walau dokter tahu, virus tersebut mungkin masih ada.

Kondisi ini disebut penyembuhan fungsional di mana HIV tidak sepenuhnya diberantas di dalam tubuh, namun tidak mereplikasi atau melakukan kerusakan apa pun yang dapat terlihat. Pada kasus seperti ini, dokter lebih sering menggunakan istilah 'remisi' daripada 'sembuh'.

Didiagnosis dengan Limfoma Hodgkin tingkat lanjut, transplantasi sel induk yang dikombinasikan dengan kemoterapi dilakukan sebagai upaya terakhir bagi pria tersebut setelah kegagalan untuk membersihkan kanker. Pasalnya, transplantasi ini rumit dan berbahaya.

Donor sel induk memiliki dua salinan gen CCR5 delta-32, mutasi genetik langka yang membuat orang secara alami resisten terhadap sebagian besar jenis HIV. Enzim CCR5 sangat penting untuk replikasi HIV karena merupakan titik masuk paling umum yang digunakan HIV untuk menginfeksi sel. Walhasil pada orang dengan mutasi, titik masuk ini dinonaktifkan.

2. Berlin patient (2008)

Kasus lainnya dialami oleh Timothy Brown, pasien asal Berlin pada 2008. Awalnya, Timothy Brown mengidap leukemia stadium akhir, juga harus menjalani dua transplantasi sel induk dan kemoterapi yang sangat agresif. Berbeda dengan London patient yang hanya menerima satu transplantasi dengan kemoterapi ringan.

Pada 2019, Timothy Brown terhitung telah delapan tahun menjalani ART sehingga dokter merasa yakin untuk menyatakan dirinya 'sembuh'.

"Dengan mencapai remisi pada pasien kedua menggunakan pendekatan serupa, kami telah menunjukkan bahwa Pasien Berlin bukanlah suatu anomali, dan bahwa pendekatan pengobatan yang benar-benar menghilangkan HIV pada dua orang ini," kata Profesor Ravindra Gupta, penulis utama dari studi Pasien London oleh University College London (UCL) di CROI, dikutip dari situs Avert, Rabu (17/11/2021).

"Melanjutkan penelitian kami, kami perlu memahami apakah kami dapat melumpuhkan reseptor ini pada orang dengan HIV, yang mungkin dilakukan dengan terapi gen," sambungnya.

3. Mississippi baby (2013)

Pada 2013, seorang bayi yang lahir dengan HIV di Mississippi, Amerika Serikat, secara fungsional sembuh dari HIV. Bayi tersebut diberi dosis kuat tiga obat antiretroviral segera setelah lahir.

Pengobatan berhenti pada usia 18 bulan ketika ibunya hilang dari perawatan. Namun ketika ibu dan bayi kembali menjalani perawatan lima bulan kemudian, viral load bayi tidak lagi terdeteksi.

Sayangnya setahun kemudian, ditemukan kembali HIV pada sang bayi. Fenomena ini dinilai penting dalam ranah penelitian karena menunjukkan, ART dini yang dinilai agresif dapat menghasilkan remisi jangka pendek pada anak-anak.

4. French teenager (2015)

Pada Juli 2015, peneliti mengumumkan bahwa seorang remaja asal HIV yang terdeteksi terinfeksi HIV saat lahir masih dalam keadaan sehat 12 tahun sejak terakhir menggunakan ART. Hal ini menjadi kasus HIV pediatrik terlama yang diketahui sampai saat ini.

Akan tetapi, penyebab remaja ini bernasib lebih baik dibanding Mississippi bayi masih belum diketahui.

5. Visconti group (2012)

Dalam penelitian pada 2012, 14 orang Perancis yang hidup dengan HIV dijuluki 'Visconti group' mulai menggunakan ART 10 minggu setelah terinfeksi. Setelah tiga tahun pengobatan, mereka berhenti menjalani pengobatan. Mereka mempertahankan tingkat HIV yang rendah dalam waktu rata-rata tujuh tahun.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Upaya Kemenkes Edukasi HIV ke Remaja Lewat Buku Ajar Sekolah"
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/naf)
Langka! Sembuh dari HIV
6 Konten
Baru-baru ini, dilaporkan kasus langka sembuh dari HIV tanpa berobat. Berikut fakta-fakta pasien di Esperanza.

Berita Terkait