Kementerian Kesehatan Singapura mengumumkan bahwa terdapat dua turis yang melakukan transit di Bandara Changi terkonfirmasi positif COVID-19 dengan varian Omicron.
Varian Omicron telah resmi dinyatakan WHO sebagai penyebab timbulnya kenaikan kasus di Afrika sekaligus ditetapkan sebagai variant of concern (VOC).
Berikut fakta kasus varian Omicron yang sempat transit di Changi-Singapura:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Transit di Singapura, dicek positif di Australia
Kasus pertama varian Omicron yang dilaporkan Australia pada Minggu (28/11/2021) ternyata berasal dari 2 turis internasional yang sebelumnya sempat transit di bandara Changi-Singapura pada Sabtu (27/11/2021).
"Keduanya telah dites negatif untuk COVID-19 sebelum keberangkatan," kata otoritas Singapura dikutip dari Reuters.
Berdasarkan keterangan pihak Kementerian Kesehatan Singapura, sebagian besar turis tetap berada di area transit Bandara Changi. Dari ketujuh orang yang turun, enam orang diberi pemberitahuan untuk tetap tinggal di rumah selama 10 hari, sedangkan yang ketujuh, kontak dekat dengan individu yang terinfeksi dalam penerbangan, telah dikarantina.
Riwayat perjalanan dari Afrika Selatan
Kedua pasien yang positif terinfeksi varian Omicron memiliki riwayat perjalanan internasional dari Johannesburg, Afrika Selatan.
Afrika Selatan diketahui sebagai negara pertama yang melaporkan kasus varian Omicron. Saat ini, telah terjadi kenaikan kasus COVID-19 akibat varian baru di Afrika.
Singapura tidak menutup perbatasan wilayah
Varian Omicron membuat banyak negara panik dan ramai-ramai menutup perbatasan wilayah mereka.
Namun, hal tersebut tidak berlaku di Singapura. Meskipun sempat disinggahi kasus varian Omicron, Singapura memilih untuk membuka perbatasan Malaysia-Singapura mulai pada Senin (29/11/2021).
Selain itu, Singapura juga memberi kelonggaran bagi warganya yang sudah divaksin untuk melintasi batas negara Malaysia-Singapura tanpa perlu karantina.
(up/up)











































