"Vaksin Moderna untuk homolog dan heterolog booster dengan dosis setengah dosis. Sebagai booster heterolog, Moderna untuk vaksin primer AstraZeneca, Pfizer, dan Johnson & Johnson," kata Penny dalam konferensi pers, Senin (10/1/2022).
Sebagai informasi, homologous adalah pemberian dosis vaksin yang sama atau 1-3 menggunakan Moderna, serta heterologous alias pemberian vaksin booster berbeda sehingga Moderna dapat berbeda dengan pemberian vaksin dosis 1 dan 2.
Penny mengatakan vaksin Moderna memiliki kemampuan peningkatan rata-rata titer antibodi netralisasi sebesar 13 kali lipat setelah booster.
Pemberian vaksin booster diharapkan akan membangun antibodi yang dibangun lebih tinggi sehingga bisa melindungi pengguna menghadapi berbagai varian COVID-19 yang berkembang. Terlebih diketahui imunogenitas vaksin Corona mulai menurun setelah 6 bulan diberikan.
"Imunogenisitas penurunan kadar titer antibodi signifikan menurun di bawah 30% setelah 6 bulan. Ini diperlukan vaksin booster untuk meningkatkan kembali imunogenisitas," beber Penny.
Selain Moderna, vaksin COVID-19 lain yang bisa diberikan untuk booster adalah CoronaVac, Pfizer, AstraZeneca dan Zifivax.
Simak juga 'CEO Moderna Sebut Masyarakat Butuh Dosis Keempat':
(kna/up)