Di tengah gempuran varian Omicron, Kementerian Kesehatan menjanjikan obat gratis bagi pasien isoman (isolasi mandiri) COVID-19 di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi). Kenyataannya, ada saja kendala untuk mengaksesnya termasuk NIK (nomor induk kependudukan) tidak terdaftar.
Salah satunya dialami KZ, pasien COVID-19 di Bojongsari, Depok. Meski berstatus positif COVID-19 di PeduliLindiungi, ia tidak mendapatkan WhatsApp dari Kementerian Kesehatan RI sebagaimana dijelaskan dalam alur pelayanan telemedicine dan paket obat gratis.
"Iya, saya tidak tahu kenapa tidak dapat pesan dari Kemenkes. NIK saya juga tidak terdaftar di telemedicine. Padahal hasil (positif) saya masuk ke PeduliLindungi dan berubah jadi warna hitam," ujar KZ saat dihubungi detikcom, Kamis (03/02/2022).
KZ dinyatakan positif COVID-19 dengan gejala ringan berupa sakit tenggorokan, pilek, dan batuk. Pria yang sudah mendapatkan vaksinasi lengkap dosis 1-2 ini juga sempat mengalami demam.
Meski tidak bisa mengakses telemedicine Kemenkes, KZ akhirnya mendapat obat gratis dari Puskesmas setempat. Ia mendapatkan layanan tersebut setelah dibantu oleh pengurus RT di tempat tinggalnya.
"Awalnya keluarga saya mengabarkan RT setempat, lalu RT mengabarkan puskesmas terdekat. Besoknya saya dichat puskesmas dan ditanya-tanya tentang gejala (COVID-19) yang saya rasakan. Trus saya disuruh ambil obat ke puskesmas. Karena saya tidak bisa keluar, jadi keluarga saya yang mengambilnya ke puskesmas," kata KZ
"Saya mendapatkan obat dari puskesmas berupa Favipiravir, Cetrizine, Paracetamol, Vitamin B, Vitamin C, dan Zinc, namun tidak dapat vitamin E," lanjutnya.
Ada juga yang berhasil dapat paket obat dari Kemenkes. Simak di halaman berikut.
(up/up)