Indonesia diyakini sudah beberapa kali diterpa gelombang COVID-19 dengan berbagai varian, mengingat kini varian Corona yang merebak adalah varian Omicron. Baru-baru ini, Rezki Achyana viral di Tiktok lantaran sudah empat kali positif COVID-19, dari masa-masa awal COVID-19 masuk Indonesia hingga kini diamuk Omicron. Kok bisa?
Kepada detikcom Rezki mengisahkan, dirinya pertama kali terkena COVID-19 pada April 2020 saat dirinya tinggal di Jakarta, tak lama setelah kasus pertama COVID-19 ditemukan di Indonesia. Pada masa tersebut, varian Delta maupun Omicron belum terdaftar di organisasi kesehatan dunia (WHO).
Kemudian pada Januari 2021, Rezki kembali positif COVID-19 saat dirinya sedang tinggal di Batam. Varian Delta sudah ditemukan, tetapi belum ada temuan kasus di Indonesia. WHO juga belum memasukkannya dalam kategori Variant of Concern (VoC).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Agustus 2021, tak lama setelah Indonesia melewati puncak gelombang Delta, Rezki terdeteksi positif COVID-19 lagi saat sedang tinggal di Bangka Belitung. Pada ketiga pengalamannya tersebut, Rezki tak mengetahui jenis varian yang menginfeksi. Ia juga hanya menjalani isolasi mandiri sembari rutin mengkonsumsi vitamin. Omicron sendiri baru ditemukan pada November 2021 dan langsung menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia di bulan yang sama.
"Saya memang punya intensitas perjalanan cukup tinggi tapi bukan jalan-jalan, tapi memang tinggal di kota tersebut beberapa bulan. Seperti di Jakarta memang tinggal di situ enam bulanan. Di Batam enam bulanan, di Bangka Belitung enam bulanan. Bukan satu kali kunjungan," terangnya saat dihubungi detikcom, Jumat (11/2/2022).
Terakhir pada Januari 2022 saat sedang tinggal di Jakarta, Rezki lagi-lagi positif COVID-19. Kali ini, dirinya terkonfirmasi dengan infeksi varian Omicron. Ia sempat menjalani perawatan di Wisma Atlet dan isolasi selama 21 hari.
"Yang di Jakarta ada tes WGS (Whole Genome Sequencing). Jadi ketahuan bahwa saya variannya itu varian Omicron. Dikasih tahu dan penanganan Wisma Atlet juga dari obat-obatan, teknis PCR-nya itu berbeda kalau untuk Omicron," ujarnya.
"(Gejala) saat COVID kesatu, kedua, dan ketiga mirip. Jadi demam, batuk, flu, sakit tenggorokan, tapi nggak ada sesak napas. Sementara di Omicron kalau kata orang-orang kan lebih ringan dan lebih cepat recovery-nya, tapi dari pengalaman saya Omicron malah paling lama dan paling gejalanya. Saya sampai masuk HCU (High Care Unit) di Wisma Atlet," sambungnya.
Lantas apa yang membuat Rezki bisa terkena COVID-19 sampai empat kali? Simak kisah Rezki lebih lanjut di halaman selanjutnya.
Kenapa bisa terkena COVID-19 sampai empat kali?
Perihal protokol kesehatan, Rezki yakin sudah menerapkannya dengan amat apik. Namun, dirinya memang memiliki penyakit komorbid yang membuatnya rentan terkena COVID-19, yakni autoimun multiple sclerosis. Walhasil, pengalamannya terkena COVID-19 tak membuatnya memiliki imunitas terhadap virus Corona, layaknya orang-orang tanpa komorbiditas.
Namun setelah menerima dua dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca pada Mei dan November 2021 saat dirinya sudah dua kali terkena COVID-19, Rezki mengaku gejala pada COVID-19 ketiga relatif lebih ringan. Bahkan, ia cukup menjalani isoman selama 14 hari dibarengi konsumsi vitamin.
"Saya punya autoimun multiple sclerosis dan karena punya autoimun, antibodinya nggak terbentuk. Orang-orang kalau kena COVID satu kali, mereka punya antibodi untuk yang kena COVID kedua (atau) ketiganya mungkin jadi lebih ringan atau tidak kena lagi sama COVID. Tapi saya nggak terbentuk antibodinya walaupun sudah vaksinasi full dua dosis" terang Rezki.
"Karena tahu kondisi badan makanya saya melakukan prokes cukup ketat, itu pun masih ketularan empat kali. Apalagi tidak melakukan prokes? Jadi kalau kamu kuat lakukan prokes untuk melindungi yang lemah. Jadi bukan cuma membantu diri sendiri, tapi juga membantu orang lain," pungkasnya.
Simak Video "Video Pakar: Flu Burung Picu Pandemi yang Lebih Parah Dibanding Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/up)











































