Kata Pak Luhut Boleh Jalan-jalan Asal Sudah Vaksin, Yakin Imun Sudah Kuat?

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Rabu, 16 Feb 2022 15:30 WIB
Luhut bolehkan yang sudah divaksin tanpa komorbid, jalan jalan ke mal. (Foto: Kemenparekraf)
Jakarta -

Di tengah merebaknya varian Omicron, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan melontarkan pernyataan yang belakangan memicu perdebatan. Ia menyebut, seseorang tanpa komorbid yang sudah divaksinasi boleh jalan-jalan.

"Kalau memang dia sudah divaksin, sudah dua kali, sudah booster, tidak ada komorbid, ya jalan-jalan saja tidak ada yang perlu dikhawatirkan berlebihan," beber Luhut dalam konferensi pers Senin (14/2/2022).

Pernyataan tersebut lantas menjadi perbincangan, mengingat varian Omicron yang saat ini mendominasi dikenal sangat mudah menular. Vaksinasi lengkap dan bahkan booster memang melindungi, tetapi para dokter mengingatkan hal itu bukan jaminan.

Dokter spesialis paru dan Ketua Divisi Infeksi di RSUP Persahabatan, dr Fathiyah Isbaniah, SpP(K) menyampaikan, setiap orang memiliki imunitas yang berbeda-beda. Meskipun sudah divaksinasi, tidak ada yang tahu kekebalan tubuh terhadap virus itu seperti apa.

"Menurut saya, saya tidak setuju dengan pendapat seperti itu. Ya karena kita tidak tahu imunitas seseorang itu bagaimana. Walaupun sudah divaksin, kita tidak tahu sebetulnya derajat imunitas kita atau kekebalan tubuh kita terhadap virus tersebut. Apakah kita akan kena yang virulen, apakah kita akan kena yang lemah, kita tidak pernah tahu," jelas dr Fathiyah dalam konferensi pers Rabu (16/02/2022).

Karena kasus Omicron di Indonesia semakin melonjak, menurut dr Fathiyah lebih baik tetap di rumah saja.

"Jadi, menurut saya dengan lonjakan kasus seperti ini, kita masih belum menuju puncak. Tetap diam di rumah saja," tegasnya.

Sementara itu, Direktur Utama RSUP Persahabatan, Dr dr Agus Dwi Susanto, SpP (K) FISR, FAPSR menuturkan, melakukan vaksinasi booster dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat tidak menjamin 100 persen aman dan bisa mencegah seseorang dari infeksi COVID-19.

"Jadi kita yang sudah melakukan vaksinasi booster kemudian melakukan protokol kesehatan yang ketat, itu salah satu langkah pencegahan terhadap infeksi COVID-19, itu sebagai upaya pencegahan primer, mencegah seseorang tidak terinfeksi COVID-19. Apakah itu dapat menjamin 100 persen? Tidak juga," tuturnya.

Menurutnya, efektivitas vaksinasi sendiri juga tidak 100 persen. Namun dalam konsep pencegahan, maka upaya tersebut memiliki efektivitas yang lebih tinggi. Ditambah lagi dengan melakukan protokol kesehatan serta menghindari kerumunan.

"Kita lihat vaksinasi itu sendiri efektivitasnya juga tidak 100 persen. Tapi di dalam konsep pencegahan, sebagai upaya pencegahan itu dilakukan, maka upaya itu memiliki efektivitas yang lebih tinggi. Misalnya kita melakukan vaksinasi, kemudian melakukan protokol kesehatan, dan menghindari kerumunan," jelas dr Agus.

"Semakin banyak dilakukan, maka efektivitasnya terhadap infeksi itu menjadi lebih tinggi. Oleh karena itu, kombinasi kegiatan tersebut harus betul-betul diterapkan apabila kita mau meminimalisasi. Tidak bisa menghilangkannya, hanya meminimalisasi infeksi COVID-19," sambungnya.



Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"

(naf/up)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork