Pawang Hujan di Sirkuit Pertamina Mandalika viral jadi sorotan media asing. Banyak yang memuji aksi pawang hujan hingga mengakui kemampuan menghalau hujan sang pawang yaitu Rara Istiani Wulandari di Pertamina Grand Prix of Indonesia.
Meski jadi sorotan media asing, sebagian netizen Indonesia tampaknya tak setuju dengan ritual yang dilakukan Rara. Beberapa dari mereka bahkan menghujat hingga mengejek apa yang dilakukan sang pawang hujan tak masuk akal.
"Mau sayang Rara sebagai pawang hujan boleh mau benci juga boleh. Yang jelas aku sayang Indonesia, bersyukur terlahir di Indonesia dan melayani bekerja secara profesional," tutur wanita yang akrab disapa Mbak Rara dalam Instagram pribadinya, usai dihujat banyak netizen.
Psikolog klinis Nuzulia Rahma Tristinarum mengungkap alasan mengapa banyak warga Indonesia yang terkesan tak menerima aksi pawang hujan Mbak Rara hingga mencemooh tradisi tersebut.
"Bisa disebabkan karena mereka memiliki persepsi bahwa tindakan itu (pawang hujan) bukan berasal dari budaya Indonesia melainkan bagian dari perilaku yang terbelakang di tengah zaman yang sudah serba canggih dan modern," ungkap Rahma saat dihubungi detikcom, Senin (21/3/2022).
Namun, perbedaan pendapat terkait pawang hujan terbilang wajar. Satu hal yang ditekankan Rahma, jangan sampai perbedaan pendapat malah memicu konflik berkepanjangan.
Alih-alih kritik tersampaikan, hal tersebut malah memicu pertengkaran. Sia-sia jika akhirnya tersulut emosi, malah hanya akan menguras energi.
"Gunakanlah kata-kata yang baik, sebab kata-kata yang baik mencerminkan kebersihan hati. Sekalipun hal yang kita sampaikan adalah suatu kebenaran, namun jika diucapkan dengan kasar dan penuh hujatan maka akan sia-sia dan justru dapat menimbulkan permusuhan," pesan Rahma.
"Tentu kita boleh menyampaikan perasaan, pemikiran, dan pendapat kita tapi sampaikanlah dengan cara yang baik. erbawa emosi bikin lelah diri sendiri. Di dunia ini tidak mungkin semua orang punya pandangan sama," pungkas dia.
Simak Video "Video: 3 Aktivitas Harian yang Bermanfaat untuk Kesehatan"
(naf/naf)