.webp)
Mudik merupakan tradisi pulang kampung yang dilakukan masyarakat Indonesia setiap hari besar, seperti lebaran. Ada pemudik yang menempuh perjalanan jauh, mulai dari luar kota hingga luar pulau.
"Lebaran dan mudik itu adalah suatu keadaan di mana kita berhari-hari melakukan perjalanan dan kemudian kita bertemu teman-teman, saudara-saudara, dan handai tolan yang sudah lama tidak bertemu-temu, lebih-lebih dua tahun terakhir ini," tutur Dr dr Dhanasari Vidiawati, MSc.CM-FM,Sp.KKLP, sekaligus Ketua Prodi Sp.KKLP Fakultas Kedokteran (FKUI) dalam diskusi daring, Rabu (27/4/2022).
Oleh karena itu, mudik harus disiapkan secara efektif untuk memastikan keamanan dan kesehatan pemudik, khususnya di tengah situasi pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, seperti apa tips mudik yang aman di tengah pandemi COVID-19?
dr Dhanasari menyebut hal utama yang harus dilakukan adalah mendapatkan vaksin COVID-19, baik itu lengkap maupun booster (dosis ketiga).
"Tentu saja kita harus menyiapkan bahwa kita semua sudah divaksin lengkap, termasuk booster," ucapnya.
Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap memakai masker double di dalam kendaraan, yaitu masker medis dan masker kain. Hal ini berguna untuk mencegah penyebaran virus di dalam kendaraan lantaran tak bisa menjaga jarak.
"Mungkin hal ini sulit dilakukan pada saat menggunakan kendaraan umum yang pada saat mudik seperti ini tidak dapat menjaga jarak. Oleh karena itu kita mengikuti anjuran WHO untuk menggunakan masker double, masker medis di dalam, masker kain di luar. Jadi, jangan dilepas," katanya.
Apabila ingin melepas masker di dalam kendaraan lantaran ingin minum, bisa menggunakan sedotan untuk minum. Juga, pada saat buka masker, disarankan menjauhi orang-orang di sekitar dengan jarak satu setengah meter.
"Kita bawa minuman yang terus bisa dipakai sedotan. Itu jadi menyedikitkan sekali kita harus membuka masker. Pada saat kita harus membuka masker, kita menjauhi orang-orang lain di sekitar satu setengah meter," tuturnya
