Penjelasan Kemenkes soal Kondisi 3 Pasien Anak Hepatitis 'Misterius' di DKI

Round Up

Penjelasan Kemenkes soal Kondisi 3 Pasien Anak Hepatitis 'Misterius' di DKI

Mochammad Fajar Nur - detikHealth
Jumat, 06 Mei 2022 05:18 WIB
Penjelasan Kemenkes soal Kondisi 3 Pasien Anak Hepatitis Misterius di DKI
Foto: Getty Images/iStockphoto
Jakarta -

Kementerian Kesehatan mengumumkan pada hari Minggu (1/5/2022), terdapat 3 pasien anak yang dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) meninggal karena hepatitis. Hal ini diduga berkaitan dengan fenomena kasus hepatitis misterius yang tengah ramai di berbagai negara.

Spesialis anak dari RSCM, Dr dr Hanifah Oswari, SpA(K), menjelaskan kondisi ketiga anak tersebut dari awal ditangani sudah cukup berat. Semuanya merupakan rujukan dari rumah sakit yang ada di DKI Jakarta.

"Kita mencoba merawatnya di ICU dan tidak tertolong. Karena kondisi pada saat datangnya sangat-sangat berat," kata dr Hanifah Oswari dalam konferensi pers Kementerian Kesehatan pada Kamis (5/5/2022).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Juru bicara Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi menyatakan ketiga anak yang diduga mengalami kasus hepatitis misterius ini ditangani tim medis dalam keadaan sudah stadium lanjut dan semuanya negatif COVID.

"Ketiga kasus ini datang pada kondisi seperti yang sudah disampaikan Prof Hanifah, stadium lanjut. Jadi memang hanya memberikan waktu sedikit untuk rumah sakit melakukan tindakan pertolongan," kata Nadia pada acara yang sama.

ADVERTISEMENT

"Ketiganya COVID negatif. Kita sudah melakukan investigasi bersama Dinkes DKI Jakarta mengenai faktor risiko, kalau kita lihat data yang ada, satu kasus pernah memiliki penyakit lain," lanjutnya.

Menurut dr Hanifah Oswari yang harus diwaspadai pada anak adalah keluhan gangguan pencernaan. Sebagian anak yang mengalami hepatitis misterius ini awalnya mengeluh diare, sakit perut, mual, dan muntah.

"Mengenai hepatitis akut berat yang belum diketahui penyebabnya ini, kita melihat laporan-laporan kasus yang sudah ada, bahwa mulainya itu dengan gejala gastrointestinal, seperti misalnya diare, mual, muntah, dan sakit perut yang kadang-kadang disertai demam ringan," ujarnya.

Lebih lanjut, ia meminta masyarakat agar melakukan tindakan pencegahan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

"Untuk menjaga (penyebaran virus) dari saluran pencernaan, melakukan tindakan cuci tangan dengan sabun saat hendak makan atau minum. Pastikan makanan minuman matang dan tidak menggunakan alat makan bersamaan dengan orang yang sedang sakit, dan menghindari anak kontak dari orang yang sedang sakit," sambungnya.

Mencegah penyebaran virus dari saluran pernafasan bisa menerapkan protokol kesehatan COVID-19, seperti memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas.

Respon Pemerintah pada Kasus Hepatitis Misterius

Pihak pemerintah sendiri mulai bergerak untuk merespon fenomena hepatitis misterius ini dengan mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor HK.02.02/C/2515/2022 tentang kewaspadaan terhadap penemuan kasus hepatitis akut.

Sementara itu, dr Hanifah Oswari juga menyatakan bahwa pemerintah telah meminta tenaga kesehatan (nakes) dan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) untuk siaga dalam menerapkan pengendalian infeksi dan virus.

"Meminta nakes dan fasyankes, untuk menerapkan pencegahan dan pengendalian infeksi untuk pengendalian khususnya virus," ungkapnya.

Pemerintah juga menyiapkan RSPI Sulianto Saroso dan Laboratorium FK Universitas Indonesia (UI) sebagai rujukan untuk pemeriksaan dan investigasi dalam mengetahui lebih jauh hepatitis misterius ini.

Berkaitan dengan ini, dr Mohammad Syahril, Sp.P, MPH dari RSPI Sulianti Suroso, menghimbau masyarakat untuk tidak terlambat membawa anak dengan gejala hepatitis dan jangan menunggu sampai tidak sadarkan diri.

"Kalo dirujuk ke rumah sakit biasanya sudah dengan gejala yang sudah berat, mungkin dengan kuning tadi di matanya atau di seluruh badannya," jelasnya pada sesi tanya-jawab konfrensi pers.

"Mudah-mudahan kalau tidak terlembat kita akan selamatkan pasien ini, jadi jangan sampai pasien sudah keadaan tidak sadar baru dibawa ke rumah sakit," sambungnya.

Tidak Terkait dengan Vaksin COVID-19

dr Hanifah Oswari menegaskan bahwa tidak ada kaitan antara kasus hepatitis misterius yang terjadi dengan vaksin COVID-19 seperti yang ramai dispekulasikan belakangan ini. Ia berpendapat bahwa penyebab hepatitis misterius ini saja belum bisa ditentukan dengan pasti, maka tidak bisa dikaitkan dengan vaksin COVID.

"Itu tidak benar, bahwa tidak ada bukti bahwa itu karena vaksin COVID. Memang ada berhubungan dengan virus ya, tapi itupun belum dikonfirmasi berhubungan secara langsung," jelasnya.

"Menghubungkan virus COVID sendiri dengan penyakitnya saja sudah belum bisa ditentukan, apalagi dengan vaksin COVID-nya. Pada saat ini berita seperti itu sepertinya perlu diluruskan," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Maldives Negara Pertama yang Sukses Hentikan Penularan 3 Penyakit Ini"
[Gambas:Video 20detik]
(mfn/fds)
Hepatitis Misterius di DKI
64 Konten
Kementerian Kesehatan RI melaporkan 3 kasus anak meninggal dengan dugaan hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya. Ketiganya merupakan rujukan dari Jakarta Timur dan Jakarta Barat yang dirawat di RSCM.

Berita Terkait