Dalam studi tersebut, pasien yang sudah divaksinasi COVID-19 dan terinfeksi Omicron BA.1 umumnya membentuk antibodi yang berfungsi untuk menetralkan virus. Namun, subvarian Omicron baru BA.4 dan BA.5 memiliki mutasi yang membuatnya bisa menghindari antibodi tersebut.
"Subvarian yang lebih baru itu terutama menghindari antibodi penetralisir yang ditimbulkan oleh infeksi dan vaksinasi COVID-19," kata peneliti yang dikutip dari Straits Times, Senin (20/5/2022).
Booster Masih Ampuh?
Sejumlah ahli menanggapi hasil studi terbaru itu. Salah satunya peneliti penyakit menular di Fakultas Kedokteran di New Haven, Connecticut, Dr Onyema Ogbuagu.
Meski kedua subvarian baru itu dapat menghindari kekebalan yang terbentuk dari infeksi dan vaksinasi, Dr Ogbuagu tetap menyarankan untuk mendapatkan booster. Menurutnya, hal itu diharapkan masih bisa mengurangi risiko keparahan penyakit COVID-19.
"Meskipun menghindari kekebalan, harapannya adalah bahwa vaksin masih dapat melindungi terhadap gejala serius," kata Dr Ogbuagu.
"Jika Anda membutuhkan booster, dapatkan booster," sarannya.
NEXT: Vaksin COVID-19 Dosis ke-4 Dibutuhkan?
Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"
(sao/up)