China belakangan dihantui 'resesi seks', turunnya gairah berhubungan seks, menikah, atau memiliki anak. Angka kelahiran terus merosot, bahkan diprediksi bakal kembali mencetak rekor tahun ini.
Per 2021, berada di 7,52 per 1.000 individu, terendah sejak 1949. Sementara data terbaru per tahun ini sudah 11,5 persen lebih rendah dari tahun lalu.
Penyebabnya disebut antara lain permasalahan ekonomi, hingga semakin banyak wanita yang menganggap pernikahan dan memiliki keluarga tidak lagi penting. Berikut fakta-fakta 'resesi seks' yang menghantui China.
1. Penyebab Resesi Seks
Seperti yang sudah diberitakan, banyak pasangan 'ogah' memiliki anak berkaitan dengan gaya hidup yang tinggi. Dikutip dari The Strait Times, Oktober lalu Liga Pemuda Komunis China merilis publikasi yang melakukan survei pada wanita yang tinggal di perkotaan China, 50 persen di antaranya menyatakan enggan menikah.
Ada beberapa alasan di baliknya, yakni biaya pernikahan dan beban ekonomi memiiliki momongan. Sepertiga dari responden bahkan menyebut tidak percaya menikah hingga mengaku tak pernah jatuh cinta.
Kultur bekerja 9-9-6, saat warga bekerja dari 9 pagi hingga jam 9 malam juga bersinggungan dengan isu penyebab 'resesi seks' ini.
2. Jurus Baru China
Menanggapi tren tajam penurunan angka kelahiran, Komisi Kesehatan Nasional China mendesak pemerintah menyiapkan sejumlah program yang fokus pada fasilitas kesehatan terkait kesuburan. Baru-baru ini, China juga mengupayakan pencegahan angka aborsi yang berpengaruh pada tingkat kelahiran.
Pemerintah China bahkan didesak untuk menyiapkan kebijakan seperti memperpanjang cuti hamil, memangkas pajak, subsidi perumahan, hingga biaya merawat anak. Segala cara diupayakan demi menghindari angka kelahiran terus merosot.
3. Efek Resesi Seks
Efek 'resesi seks' yang memicu rendahnya angka kelahiran, membuat populasi China terancam menyusut. Dikhawatirkan, populasi lansia akan lebih mendominasi di masa mendatang, sementara usia produktif terus berkurang sehingga berisiko pada aspek sosial dan ekonomi.
Simak Video "Video: KPAI Soroti Ratusan Kota Belum Punya UPTD PPA"
(naf/kna)