Kronologi Eks Asisten Panji Petualang Alprih Priyono Meninggal Dunia Digigit Kobra

Fadilla Namira - detikHealth
Kamis, 22 Des 2022 13:30 WIB
Alprih Priyono meninggal dunia (Foto: Istimewa/Instagram pribadi Alprih)
Jakarta -

Eks asisten Panji Petualang sekaligus pecinta ular, Alprih Priyono meninggal dunia karena digigit bayi ular king kobra pada Minggu malam (18/12/2022). Sempat dibawa ke rumah sakit setempat, namun nyawanya tetap tak tertolong.

"Meninggal dunia di Bunut (RSUD Syamsudin)," kata Iroh, ibunda dari mendiang Alprih saat ditemui detikJabar di kediamannya di Gang Brawijaya IV, Gunung Puyuh, Sukabumi, Selasa (20/12/2022).

Sebagai salah satu ular paling mematikan, king kobra memang terkenal dengan bisanya yang sangat berbahaya. Terlebih, karakteristik ular ini adalah penyerang sehingga ia bertindak agresif ketika seseorang ingin berinteraksi. Oleh karenanya, tidak bisa sembarang orang bisa menangani ular ini.

Kronologi Alprih Priyono Meninggal Dunia

Kepergian Alprih bermula dari penyelamatan king kobra di pemukiman warga Gang Lipur, Sukabumi, Jawa Barat. Terkenal dengan sifatnya yang agresif, ular berbisa itu tiba-tiba 'mencokot' jari telunjuk kanan Alprih saat ingin dievakuasi. Hal itu pun lantas menjadi sinyal bahaya dan sesegera mungkin Alprih dirujuk ke rumah sakit guna mendapatkan penanganan, tapi sayang racun ular tersebut sudah terlebih dulu menyebar ke tubuhnya.

"Kejadiannya (dipatuk ular) bukan di rumah, lagi rescue di Gang Lipur. Jadi warga sini sudah tahu kalau Apih (panggilan Alprih) bisa menangkap ular," jelas Iroh.

Dikutip dari laman University of Michigan, kobra termasuk dalam subkelompok ular yang dikenal sebagai elapid, ada lebih dari 270 spesies ular kobra dan kerabatnya. Elapid yang terkandung dalam racun king kobra memiliki senyawa neurotoksin postsinaptik. Senyawa tersebut merupakan zat racun yang merusak fungsi sistem saraf pusat sehingga mengakibatkan korbannya gagal napas dan berakhir kematian.

Setelah digigit, racun ular kobra umumnya memakan waktu 30-60 menit untuk menyebar dan memicu kematian. Cara utama untuk menangani efek yang ditimbulkannya dengan menyuntikkan antivenom yang tepat segera setelah pasien digigit.

Toksin yang menyebar ke seluruh tubuh awalnya tidak menunjukkan sakit yang spesifik. Namun tergantung jenis ularnya, gejala yang timbul bisa berbeda-beda dirasakan oleh setiap orang. Hal ini meliputi:

  • Sakit luar biasa di bekas gigitan.
  • Kemerahan, bengkak, memar, berdarah, atau melepuh di sekitar gigitan.
  • Mual, muntah, atau diare.
  • Otot berkedut.
  • Detak jantung cepat, nadi lemah, tekanan darah rendah.
  • Penglihatan terganggu.
  • Peningkatan air liur dan berkeringat.
  • Kesulitan bernapas (dalam kasus ekstrem, pernapasan dapat berhenti sama sekali).
  • Ada sensasi rasa metalik, mint, atau karet di mulut.
  • Mati rasa atau kesemutan di sekitar wajah dan/atau anggota tubuh lain.

Kepergian Alprih Priyono tentu sangat membekas bagi keluarga dan teman-temannya. Sebelum memutuskan menjadi konten kreator, Alprih pernah bekerja dengan Panji Petualang untuk memberikan konten edukasi terkait reptil.



Simak Video "Video: Kata Ahli soal Antisipasi Ancaman Kesehatan Pascabanjir"

(suc/suc)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork