Viral di media sosial, pin 'ibu hamil' diperjualbelikan secara bebas di e-commerce. Pin tersebut diperuntukkan wanita yang sedang hamil agar bisa mendapatkan tempat duduk prioritas di KRL. Sejumlah warganet khawatir, pin yang bisa dibeli secara bebas tersebut berisiko disalahgunakan oleh orang yang tidak hamil, namun pura-pura hamil demi mendapatkan kursi prioritas di KRL.
Berdasarkan pantauan detikcom, di toko online pin tersebut dibanderol dengan harga maksimal Rp 10 ribu. Namun memang pada kolom keterangannya dijelaskan, pin tersebut bukanlah asli dari pihak Kereta Api Indonesia (KAI).
"BERMANFAAT UNTUK DIPAKAI KETIKA BERADA DI KENDARAAN/TEMPAT UMUM. Berguna sekali untuk wanita yang sedang hamil muda, yang perutnya belum terlihat besar.. memudahkan orang lain mengetahui kalau si pemakai pin ini sedang hamil, sehingga mempersilakannya untuk duduk tidak berdiri," tertera dalam salah satu lapak online.
Seorang wanita di Jakarta, Nindy (27), mengisahkan prosesnya mendapatkan pin 'ibu hamil' ketika sedang mengandung. Menurutnya, proses untuk mendapatkan pin sebenarnya mudah. Namun sulitnya, kala itu ia harus mengunjungi stasiun tertentu, misalnya stasiun Tanah Abang, untuk mengambil pin tersebut.
Nindy juga dimintai surat keterangan dokter sebagai bukti bahwa dirinya sedang hamil.
"Cuma perlu surat keterangan dokter atau buku cek hamil, terus kita kirim email ke pihak KRL-nya. Sama selfie kalau nggak salah," terangnya saat dihubungi detikcom, Senin (16/1/2023).
Lebih lanjut Nindy mengisahkan, dirinya tidak mengembalikan pin tersebut setelah melahirkan. Pasalnya, jika mau dikembalikan, pin tersebut harus diserahkan langsung ke pihak stasiun Tanah Abang sehingga memerlukan waktu dan tenaga.
Namun di samping prosedur pembuatan, Nindy mengakui pin tersebut amat berguna untuk ibu-ibu yang hamil, namun belum terlalu hamil besar. Tak lain agar bisa tetap mendapatkan tempat duduk prioritas di KRL.
"Membantu sih, apalagi sama orang-orang yang nggak kelihatan hamil. Jadi ke-notice banget. Jadi menurutku berguna banget. Cuma semoga bisa di stasiun mana saja mengambil (pinnya) ya," pungkas Nindy.
NEXT: Tanggapan pihak KAI