Belum lama ini, Melaney Ricardo diketahui menjalani operasi angkat rahim. Operasi tersebut dilakukan karena Melaney mengidap adenomiosis. yaitu endometriosis yang tumbuh di otot rahim. Kondisi ini menyebabkan dirinya merasakan nyeri hebat dan mengeluarkan darah yang banyak ketika menstruasi.
Operasi angkat rahim merupakan pilihan yang diberikan dokter kepada Melaney untuk mengatasi adenomiosis. Melalui perbincangannya dengan Maia Estianty di YouTube MAIA ALELDUL TV, Melaney mengaku hanya mengeluarkan biaya sebesar Rp 90 ribu untuk operasi tersebut.
Biaya selebihnya sudah ditanggung asuransi. Ia belajar dari pengalamannya tahun lalu ketika terkena COVID-19.
"Setahun sebelum aku operasi ini, 'kan waktu aku COVID aku kena lumayan ratusan juta. Karena waktu aku COVID 'kan aku early banget. Aku nggak pernah ngurusin (asuransi), yang ngurusin tim aku," ujar Melaney kepada Maia.
Ia merasa 'tertampar' karena mengeluarkan uang dalam jumlah sangat besar. Sejak saat itu, ia langsung mengurus sendiri asuransinya dan merapikan premi lantaran hendak operasi.
Melaney menyarankan publik mengurus BPJS Kesehatan dan asuransi, terlebih jika merupakan pekerja. Hal ini bermanfaat agar ketika sakit di masa mendatang, kita tidak mengeluarkan biaya yang cukup mahal.
Ia juga berpesan untuk memeriksakan diri ke dokter jika merasa ada yang salah dengan diri kita, misalnya mengalami gejala penyakit tertentu. Kita harus melawan rasa takut agar penyakit cepat terdeteksi dan disembuhkan segera mungkin.
Mengenal Operasi Angkat Rahim
Dikutip dari Cleveland clinic, operasi angkat rahim atau yang disebut sebagai histerektomi melibatkan pengangkatan organ dan jaringan di sekitar rahim seperti saluran tuba dan ovarium. Setelah operasi tersebut, wanita tidak bisa hamil dan mengalami menstruasi lagi.
Beberapa kondisi yang biasanya memerlukan operasi angkat rahim antara lain:
1. Perdarahan vagina yang tidak normal atau berat
2. Nyeri hebat saat menstruasi
3. Leiomyomas atau fibroid rahim (tumor non-kanker).
4. Meningkatnya nyeri panggul yang berhubungan dengan rahim
5. Prolaps rahim, rahim 'jatuh' ke saluran vagina karena melemahnya otot. Kondisi ini dapat menyebabkan inkontinensia urine.
6. Kanker serviks atau rahim
7. Hiperplasia, polip rahim berulang, atau adenomiosis.
Simak Video "Video: Tantangan Penerapan KRIS BPJS Kesehatan"
(naf/naf)