Hari Kanker Anak

Mengapa Kanker Identik dengan Gundul?

Charina Elliani - detikHealth
Kamis, 23 Feb 2023 17:16 WIB
Kenapa kanker identik dengan kepala gundul? #BeraniGundul (Foto: Getty Images/iStockphoto/Wachiwit)
Jakarta - Penyakit kanker kerap kali dikaitkan dengan gambaran kepala yang botak alias gundul. Tidak sepenuhnya salah, walau sebenarnya tidak semua pasien kanker mengalami kerontokan rambut.

Kerontokan rambut yang menyebabkan kepala gundul pada pengidap kanker pada umumnya terjadi akibat efek samping dari pengobatan kanker pada tahap-tahap tertentu, yang lazim dikenal sebagai kemoterapi. Terutama ketika kanker atau tumor sudah menyebar ke bagian tubuh yang lain sehingga membuat pengobatan semakin kompleks dan turut menambah efek sampingnya.

"Obat kanker itukan membunuh sel-sel kanker yang berkembang dengan cepat. Dia juga mengganggu sel tubuh lain yg jg bertumbuhnya cepat, seperti rambut, jaringan lunak, dan pencernaan," ucap Yuliana Hanaratri, BSN, MA-Nursing, Former co-chair International Society of Paediatric Oncology (SIOP) 2019-2022 kepada detikcom, Selasa (7/2/2023).

Selain berdampak pada sel rambut yang umumnya menyebabkan kerontokan, pengobatan kemoterapi pada kanker juga dapat menimbulkan efek samping lainnya.

"Jadi berdampak juga pada sel normal tadi seperti rambut rontok, mual, muntah. Itu efek samping kemoterapi," jelas dosen Ilmu Keperawatan Mayapada Nursing Academy itu.

Apa yang Membedakan Kanker Anak dengan Kanker Dewasa?

Menurut dr Haridini Intan Setiawati, SpA(K), dokter spesialis anak konsultan hematologi onkologi di RS Kanker Dharmais, salah satu hal yang membedakan kanker anak dengan kanker dewasa adalah faktor penyebabnya.

"Secara etiologi kanker pada dewasa karena faktor degeneratif. Pada anak kan belum ada faktor degeneratif. Bisa umur berapa aja. Jadi harus diperhatikan secara khusus. Kanker pada anak masih belum jelas etiologinya," kata dr Haridini ketika ditemui detikcom, Kamis (2/2/2023).

Selain itu, penanganannya juga berbeda. Dalam pengobatannya pun, faktor tumbuh kembang, keberlangsungan hidupnya, dan kualitas hidup anak juga perlu diperhatikan.

Menurut dr Haridini, meskipun anak dalam kondisi sakit, anak tetap harus diperhatikan tumbuh kembangnya. Anak tetap harus bermain, berteman, dan bersekolah, sebagai bagian dari mengisi proses tumbuh kembangnya.

"Nggak bisa kita kasih obat-obatan tapi tidak bisa mempertanggungjawabkan apa yang kita kasih. Kasih obat yang harus sesuai dosis karena kalau ada efek sampingnya harus kita pikirkan," tutur dr Haridini.

"Kita harus selalu memantau kualitas hidup dia semaksimal mungkin," lanjutnya.

Ikuti rangkaian kegiatan Hari Kanker Anak Internasional 2023 di Tribeca Park - Central Park Mall, Jakarta Barat, Minggu 26 Februari 2023 mulai pukul 09.00 WIB.

Daftar di http://dtk.id/harikankeranak untuk berpartisipasi dalam gerakan #BeraniGundul sebagai dukungan terhadap anak-anak yang berjuang melawan kanker. Info selengkapnya KLIK DI SINI.

Simak Video "Video: Ketua YKPI soal Banyak Pasien Kanker Pilih Pengobatan Alternatif"


(up/up)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork