Alasan Pria Suka Melebih-lebihkan Ukuran Penis, Termasuk Efek Nonton Porno

Dinda Zahra Ghaisani Usdi - detikHealth
Kamis, 04 Mei 2023 05:00 WIB
Kenapa pria suka melebih-lebihkan ukuran penis? Ini alasannya. (Foto: iStock)
Jakarta -

Ukuran mr p sering kali dihubungkan dengan maskulinitas. Terdapat anggapan di masyarakat bahwa mereka dengan ukuran penis lebih besar dianggap lebih jantan.

Saking populernya anggapan ini, beberapa pria pun kerap melebih-lebihkan ukuran alat kelamin mereka. Ini dibuktikan melalui penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan asal Denmark. Mereka menemukan bahwa rata-rata pria memperbesar ukuran panjang penis dan tinggi badan mereka.

Lantas, sebenarnya apa alasan pria melakukan hal ini?

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Psychology ini menyimpulkan bahwa kecenderungan laki-laki untuk melebih-lebihkan ukuran penis mereka disebabkan karena adanya anggapan bahwa lebih besar sama dengan lebih baik dalam hal penanda maskulinitas.

Faktanya, sebuah survey tahun 2022 menemukan bahwa perempuan tidak menganggap penis yang terlalu besar sebagai ukuran optimal untuk membuat orgasme. Ukuran yang dianggap maksimal adalah 20 cm.

Adanya anggapan bahwa ukuran penis berhubungan dengan maskulinitas seseorang pernah diteliti pada tahun 2019 dalam jurnal Aesthetic Surgery Journal. Penelitian ini ingin mengetahui alasan laki-laki melakukan prosedur pembesaran penis.

Hasilnya, terdapat beberapa faktor yang mendorong hal ini, yakni:

1. Paparan pornografi

Penelitian menunjukkan bahwa representasi media dan komentar dalam media mengenai ukuran penis memberikan pengaruh pandangan ini. Pornografi tampaknya memberikan standar yang tidak realistis terhadap ukuran penis dan kinerja seksual.

Enam pria yang menjadi subjek penelitian menyebut bahwa pornografi menjadi sumber media yang paling berpengaruh terhadap apa yang mereka rasakan tentang penis mereka. Gambar porno pun dijadikan sebagai titik perbandingan untuk alat kelamin mereka sendiri.

2. Representasi media

Lelucon tentang ukuran penis di media juga memperkuat anggapan tersebut. Para peserta penelitian mengungkap kekhawatiran mereka karena melihat laki-laki dalam acara televisi yang dijadikan bahan lelucon karena ukuran penis.

3. Membandingkan dengan rekan sebaya

Seluruh peserta penelitian mengungkap bahwa mereka telah membandingkan ukuran penis mereka dengan rekan sebaya. Berdasarkan teori perbandingan, laki-laki cenderung melakukan perbandingan ke atas, yakni membandingkan ukuran penis mereka dengan pria yang dianggap memiliki penis lebih besar.

Hal ini pun akhirnya menimbulkan dampak negatif pada harga diri dan berpotensi mengatasi ketidaknyamanan psikologis tersebut melalui augmentasi penis.



Simak Video "Kenali Risiko Kanker Penis pada Pria Dewasa"

(kna/kna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork