Heboh Kebiasaan Aneh Remaja Bojonegoro Kecanduan Bau Bensin, Inikah Pemicunya?

Averus Kautsar - detikHealth
Jumat, 05 Mei 2023 13:00 WIB
Remaja asal Bojonegoro kecanduan mengirup aroma bensin. (Foto: Ainur Rofiq/detikJatim)
Jakarta -

Remaja berusia 17 asal Bojonegoro bernama Farhan Abimanu memiliki kebiasaan yang tidak lazim. Remaja tersebut gemar menghirup aroma bensin semenjak kecil.

Farhan mengaku suka menghirup aroma bensin dan setelah mencoba ia masih melakukan kebiasaan itu hingga sekarang. Karena sudah kecanduan, Farhan selalu membawa botol berisi BBM jenis pertalite ketika pergi.

"Kalau bensin katanya enak. Kemudian aku cium beneran. Hingga kecanduan sampai saat ini," ujar Farhan dikutip dari detikjatim, Jumat (5/5/2023).

Orang tua Farhan mengaku sudah berulang kali melarang kebiasaan anaknya itu. Namun kebiasaan tersebut tidak dapat ia hentikan.

Kecanduan Menghirup Bensin

Menghirup aroma bensin juga bisa dikatakan sebagai penyalahgunaan inhalansia. Hal ini berbahaya untuk kesehatan lantaran bisa menekan sistem saraf pusat dan memiliki dampak yang mirip dengan kecanduan alkohol. Bensin mengandung timbal yang kemudian memicu halusinasi.

Dikutip dari Menzies, penghirup aroma bensin biasanya akan mulai mengalami perasaan euforia, relaksasi, mati rasa, dan rasa mengambang. Namun kejadian ini kerap berakhir dengan kerusakan otak dan organ yang serius hingga tak bisa diperbaiki.

Bagian otak yang mengontrol gerakan dan keseimbangan dapat rusak dan akhirnya dalam kasus yang akut, pasien tidak dapat berjalan dan berbicara dengan baik.

Bahkan, dalam beberapa kasus, kecanduan mencium aroma bensin dikaitkan dengan kasus kematian karena kurangnya oksigen yang mencapai otak.

Kecanduan menghirup aroma bensin disebabkan oleh multifaktor yang kompleks. Mulai dari masalah individu dan kebosanan, kemiskinan, hingga faktor lingkungan dapat berperan. Kebosanan dan ketersediaan bensin yang mudah dan murah untuk didapatkan dibandingkan dengan obat-obatan terlarang menjadi salah satu penyebab utama banyak orang kecanduan menghirup aroma bensin.

Selain itu, kecanduan menghirup aroma bensin dalam kasus anak-anak juga bisa disebabkan oleh tekanan lingkungan pertemanan sebaya. Anak yang awalnya hanya penasaran bisa kecanduan menghirup aroma bensin.

Samakah dengan Efek 'Ngefly' Pasca Mencium Lem?

Mabuk lem memiliki kemiripan dengan kecanduan menghirup aroma bensin. Keduanya sama-sama merupakan penyalahgunaan inhalansia. Menghirup lem juga menjadi alternatif orang mendapatkan efek 'ngefly' dengan harga yang murah, tetapi sangat berbahaya bahkan bisa mengancam nyawa.

Sengaja menghirup lem dikaitkan dengan risiko kerusakan otak dan masalah pernapasan yang parah. Risiko kesehatan yang dapat terjadi antara lain gagal napas akut, gangguan irama jantung, hingga kerusakan pada otak.

Dikutip dari Healthline, menghirup lem dapat merusak selubung mielin atau lapisan tipis yang menutupi serabut saraf di otak dan seluruh sistem saraf. Kerusakan ini dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang fungsi otak dan menyebabkan masalah neurologis yang mirip dengan multiple sclerosis.

Adapun gejala yang dapat timbul dari menghirup lem sebagai berikut:

  • Sakit kepala dan pusing
  • Mual, muntah, sakit perut
  • Perubahan mood secara drastis
  • Penurunan kemampuan berpikir, konsentrasi, dan mengambil keputusan
  • Kesemutan di tangan dan kaki
  • Mati rasa serta kehilangan koordinasi


Simak Video "Video Kata Menko PMK Anak Jakarta Susah Migrasi dari Screen Time ke Green Time"

(avk/naf)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork