Dokter gigi spesialis penyakit mulut, Dr drg Febrina Rahmayanti, SpPM, SubSp. Inf (K), mengatakan polusi bisa saja menyebabkan gangguan kesehatan termasuk kanker, meski utamanya menyebabkan kelainan pada saluran pernapasan.
Adapun gas atau zat-zat polusi tersebut masuk karena terhirup ke saluran pernapasan manusia. Selain kelainan pernapasan, beberapa referensi terakhir menyatakan kelainan gigi dan mulut dapat terjadi terkait dengan polusi udara.
Hal ini dikarenakan gas-gas berbahaya yang terkandung di dalam polusi bisa terbawa aliran pernapasan atau masuk ke pembuluh darah, yang dapat berisiko menimbulkan berbagai penyakit termasuk memicu kanker.
"Kalau polusi ya dapat meningkatkan risiko kanker. Pada seorang perokok, efeknya yaitu dari nikotin, gas-gas beracun yang dihasilkan dari pembakaran dapat berkontak langsung ke rongga mulut, dan juga ke saluran pernapasan. Pada polusi bisa kemana-mana efeknya," ucapnya saat ditemui di SMPN 126, Jakarta Timur, Selasa (8/8/2023).
Dampak polusi terhadap risiko kanker mulut pernah diteliti seorang ilmuwan dari Asia University and Chung Shan Medical University in Taiwan. Penelitian tersebut mmenemukan adanya kaitan polusi udara dengan kanker mulut.
Polusi udara menurut penelitian tersebut mengandung gas-gas beracun seperti sulphur dioxide, carbon monoxide, ozone, nitrogen monoxide, nitrogen dioxide yang tinggi. Menurut drg Febrina, hal itu dapat meningkatkan risiko kanker mulut, apalagi bila individu yang terpapar juga memiliki kebiasaan merokok, menyirih, konsumsi alkohol, atau terinfeksi human papiloma virus(HPV).
"Ya bisa (kanker mulut). Semua kanker juga bisa karena adanya di polusi mengandung gas-gas berbahaya, antara lain gasnya misalnya CO2, pasti kan dia terbawa aliran darah sehingga dia juga menjadi hal yang dapat risiko terjadinya kanker," lanjutnya lagi.
NEXT: Penyebab lain kanker mulut
Simak Video "Video: Polusi Udara Bisa Meningkatkan Risiko Diabetes "
(up/up)