Saat dikonfirmasi, Fikri mengaku merupakan seorang perokok aktif yang bisa menghabiskan satu hingga dua bungkus rokok. Bahkan, ia juga sering menghisap vape atau rokok elektrik.
Fikri mengatakan awalnya tak merasakan gejala apapun, namun beberapa waktu kemudian ia mengalami gejala batuk yang berkepanjangan.
"Nah pas batuk itu tuh ga sembuh-sembuh selama 2 bulan, normalnya kan aku biasanya sembuh paling lama 2 minggu. nah waktu batuknya sudah sebulan, tiba-tiba dada terasa sesak waktu tiduran menghadap kiri atau kanan, dan juga langsung batuk-batuk. sebelum saya ke rumah sakit, saya sempat pusing, mual, dan muntah-muntah," ucapnya saat dihubungi detikcom, Senin (21/8/2023).
Fikri mengungkapkan, kondisi yang dialaminya itu disebut efusi pleura atau cairan di lapisan paru-paru. Selain itu, dirinya juga mengidap TBC yang harus menjalani pengobatan selama sembilan bulan tanpa henti.
Apa Itu Efusi Pleura dan Gejalanya?
Spesialis paru dari RS Persahabatan dr Agus Dwi Susanto, SpP mengatakan, efusi pleura adalah cairan dalam jumlah tak normal di dalam rongga pleura atau rongga antara paru-paru dan dinding dada. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh sejumlah penyakit, termasuk infeksi, kanker, atau penyebab lainnya.
Apabila tak diobati, efusi pleura bisa menimbulkan keluhan sesak napas dan berisiko kematian jika cairannya berlebihan di dalam rongga tersebut.
"Kalau cairannya berlebihan (masif) yang menyebabkan seseorang sesak napas sampai gagal napas," ucapnya saat dihubungi detikcom, Selasa (22/8).
Senada, dokter spesialis paru sekaligus Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof dr Tjandra Y Aditama, SpP juga menyampaikan bahwa gejala efusi pleura berupa sesak napas lantaran organ paru tak berfungsi dengan baik imbas terdesak cairan. Meski begitu, ini tergantung pada seberapa banyak cairan yang ada di dalam selaput atau rongga tersebut.
Jika cairan di paru-paru berwarna kuning jernih, kemungkinan bisa menandakan TBC. Apabila warnanya kuning keruh mungkin empiema karena infeksi, sementara warna kemerahan bisa dipicu kanker paru.
"Kalau cairannya cuma 50 cc mungkin belum ada (gejalanya). Tapi kalau sudah 100, 200, 300, 500 cc, maka parunya sangat besar dan napasnya menjadi sesak," imbuhnya saat dihubungi detikcom, Selasa (22/8).
Next: Apakah rokok menyebabkan efusi pleura?
Simak Video "Video WHO Ungkap Hampir 15 Juta Remaja di Dunia Ngevape"
(suc/vyp)