Mungkinkah Kepribadian Berubah Setelah Cedera Kepala? Dokter Saraf Bilang Gini

Averus Kautsar - detikHealth
Jumat, 12 Des 2025 10:48 WIB
Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)
Jakarta -

Masalah kesehatan mental sering kali dipahami hanya dari sisi psikologis atau pengaruh lingkungan eksternal, misalnya dari gaya asuh orang tua hingga pergaulan.

Rupanya, masalah kejiwaan juga dapat berkaitan erat dengan kondisi fisik otak seseorang. Salah satu contoh yang sering dipertanyakan adalah: mungkinkah kepribadian seseorang tiba-tiba berubah secara drastis setelah mengalami trauma atau gangguan pada otak akibat kecelakaan?

Spesialis bedah saraf dr Dimas Rahman Setiawan, SpBS, berpendapat hal tersebut mungkin saja terjadi. Ia menjelaskan bahwa perubahan kepribadian dasarnya bersifat multifaktorial, dan kondisi fisik organik otak adalah faktor penentu nomor satu.

"Jadi tidak hanya dari lingkungan saja, tapi nomor satu itu adalah kondisi organik atau kondisi tubuhnya. Jadi kondisi secara fisik atau juga misalkan habis operasi yang berat, operasi otak berat, itu bisa terjadi kondisi seperti itu," kata dr Dimas.

Tergantung Area Otak yang Terkena Trauma

dr Dimas menambahkan bahwa meskipun ada risiko terjadi perubahan karakter pasca trauma atau operasi otak berat, hal-hal tersebut dapat diminimalisir seiring kemajuan teknologi canggih yang kini tersedia untuk mengurangi dampak pasca cedera.

Di sisi lain, perubahan yang terjadi pada sikap, kepribadian, atau kondisi psikologis pasien gangguan otak akan sangat bergantung pada area spesifik otak yang dipengaruhi oleh trauma tersebut.




(avk/kna)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork