Jangan Panik, Ini Pertolongan Pertama Saat Anak Demam Pasca Imunisasi

Jangan Panik, Ini Pertolongan Pertama Saat Anak Demam Pasca Imunisasi

Averus Kautsar - detikHealth
Senin, 22 Des 2025 16:15 WIB
Jangan Panik, Ini Pertolongan Pertama Saat Anak Demam Pasca Imunisasi
Ilustrasi. (Foto: iStock)
Jakarta -

Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Prof Hinky Hindra Irawan Satari mengungkapkan pertolongan pertama yang bisa dilakukan oleh orang tua ketika anak menunjukkan gejala pasca imunisasi. Prof Hinky menjelaskan KIPI merupakan kejadian medis yang muncul setelah anak mendapat vaksin. Namun, gejala ini belum tentu berkaitan secara langsung dengan vaksinnya.

Beberapa contoh KIPI yang sering terjadi pada anak adalah demam ringan, nyeri, kemerahan, atau bengkak di area suntik, lemas, rewel, hingga nyeri kepala ringan. Karena belum tentu berkaitan dengan imunisasi secara langsung, maka pertolongan pertamanya sama seperti anak sakit pada umumnya.

"Jadi tidak ada penanganan khusus untuk KIPI. Kalau misalnya dia banyak muntah ya diperbanyak minum, kalau anak demam bisa diberi obat demam, kalau mengalami bengkak cukup dikompres," ujar Prof Hinky ketika dalam temu media bersama Kementerian Kesehatan di Jakarta Selatan, Senin (22/12/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Prof Hinky, salah satu ciri KIPI yang berkaitan dengan imunisasi adalah gejala hilang dalam waktu 1-2 hari. Apabila lebih dari waktu tersebut, kemungkinan KIPI yang muncul tidak berkaitan dengan imunisasi.

ADVERTISEMENT

Selain itu, KIPI akibat imunisasi juga dapat dilihat dari periode waktu kemunculan gejala yang biasanya dekat dengan waktu imunisasi. Kalau gejala baru muncul seminggu setelah imunisasi, kemungkinan besar KIPI tidak berkaitan dengan imunisasi yang dijalankan.

Oleh karena itu, sebenarnya tidak perlu dilakukan tindakan khusus apabila anak mengalami KIPI. Lantas, kapan orang tua perlu membawa anak ke fasilitas kesehatan?

Tanda bahaya KIPI

Menurut Prof Hinky, anak harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan apabila tanda vitalnya mulai terganggu. Misalnya demam yang terlalu tinggi dan tidak kunjung turun, munculnya penurunan kesadaran, sesak, aktivitas terganggu, atau anak sering tidur.

Berikut tanda bahaya KIPI yang harus diwaspadai ortu:

  • Demam tinggi di atas 39-40°C.
  • Penurunan kesadaran atau tidur terus-menerus.
  • Sesak napas (terlihat dari dinding dada/perut).
  • Muntah hebat, diare, atau tidak buang air kecil.

"Kalau misalnya demamnya di atas 39 derajat celcius atau mungkin sampai atas 40, kesadarannya menurun, tidur terus, rewel, kemudian sesak. Sesak kan mudah dilihatnya, dari sela iga, dari dada yang turun naik, dari dinding perut yang ikut bernapas," ungkap Prof Hinky.

Halaman 2 dari 2
(avk/kna)

Berita Terkait