Mau Ikut Bike Friday? Ini 5 Tantangan yang Perlu Diantisipasi

Bersepeda Tiap Jumat

Mau Ikut Bike Friday? Ini 5 Tantangan yang Perlu Diantisipasi

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Jumat, 16 Mar 2018 15:44 WIB
Mau Ikut Bike Friday? Ini 5 Tantangan yang Perlu Diantisipasi
Foto: detikHealth
Jakarta - Seminggu sekali naik sepeda ke tempat kerja bisa bermanfaat untuk kesehatan. Beberapa orang bahkan melakukannya tiap hari. Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno mencontohkannya lewat gerakan Bike Friday yang dicanangkannya hari ini.

Menyehatkan, karena mendorong seseorang untuk melakukan aktivitas fisik. Bandingkan dengan naik kendaraan bermotor. Saat harus menembus kemacetan hingga berjam-jam, pengendara sepeda lebih bisa mencuri waktu untuk olahraga dibanding saat menggunakan kendaraan bermotor.



ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tetapi bersepeda di jalan raya dengan memanfaatkan rute pergi-pulang ke tempat kerja, tentu tidak selalu bisa ideal untuk mendapatkan manfaat yang optimal seperti halnya bersepeda di lintasan khusus yang memang diniatkan untuk olahraga. Setidaknya ada 5 hal yang membuat bersepeda dari dan ke tempat kerja jadi lebih 'menantang'.

Angkutan yang ugal-ugalan

Foto: Rachman Haryanto

Terbatasnya jalur khusus memaksa para pengendara sepeda untuk berbagi jalan dengan angkutan umum. Kadang-kadang, angkutan umum berbelok lalu berhenti sesuka hati untuk menaik-turunkan penumpang di tempat-tempat yang tidak terduga.

Bagi pesepeda, perilaku ini sangat membahayakan. Juga menyebalkan. Bayangkan saat sedang berakselerasi, lalu ada angkutan memotong jalan dan berhenti tiba-tiba.

"Kedisiplinan juga untuk para sopir angkot menurunkan penumpang harus diperhatikan karena menggganggu pesepeda," kata Sandi kepada wartawan.

Asap kendaraan

Foto: Rengga Sancaya
Selain terkenal dengan perilaku ugal-ugalan, angkutan umum di Jakarta juga banyak menyumbang polusi udara. Mesin-mesin tua yang tidak terawat mengeluarkan asap tebal dari knalpotnya, dan membuat udara jadi tidak bersih. Bersepeda jadi tidak nyaman karena oksigen di udara sudah bercampur dengan partikel-partikel berbahaya.

"Tadi ada dua Kopaja yang ketangkap ngebul dan kita laporin dan mudah-mudahan ditindak Dishub karena mau Asian Games. Kita harus betul-betul jaga udara Jakarta betul betul bebas dari polusi," kata Sandi, usai bersepeda dari kediamannya menuju Balaikota DKI Jakarta.

Gorong-gorong

Foto: Reno Hastukrisnapati Widarto

Tutup gorong-gorong menjadi tantangan lain bagi para pesepeda. Di beberapa titik, tutup gorong-gorong bisa membahayakan mengendara sepeda dengan tapak roda yang kecil. Pemasangan alurnya tidak melintang, sehingga bisa membuat roda terperosok atau minimal terpeleset.

"Tutup gorong-gorong yang alurnya cukup membahayakan pesepeda," kata Lutfih, seorang pesepeda dari komunitas Rocketers.

Susah mandi

Foto: Agung Pambudhy

Usai bersepeda, apalagi jika harus menempuh jarak jauh, pakaian pasti basah oleh keringat. Harus mandi atau minimal ganti baju jika tidak ingin masuk angin ataupun mengalami masalah bau badan. Celakanya, tidak semua gedung perkantoran di Jakarta menyediakan fasilitas untuk mandi dengan nyaman.

Bawa ganti dan peralatan kerja

Foto: Agung Pambudhy

Ini yang paling membedakan antara bersepeda yang diniatkan untuk olahraga dengan bersepeda untuk pergi dari dan ke tempat kerja. Saat olahraga, seorang pesepeda bisa mengkondisikan diri untuk bisa gowes senyaman mungkin. Sedangkan saat pergi-pulang dari tempat kerja, ia perlu menyiapkan segala keperluan mulai dari baju ganti, hingga perlengkapan kerja. Digendong dengan ransel akan membebani punggung, sedangkan diangkut dengan keranjang terkadang bisa mengganggu keseimbangan.

Halaman 2 dari 6

Terbatasnya jalur khusus memaksa para pengendara sepeda untuk berbagi jalan dengan angkutan umum. Kadang-kadang, angkutan umum berbelok lalu berhenti sesuka hati untuk menaik-turunkan penumpang di tempat-tempat yang tidak terduga.

Bagi pesepeda, perilaku ini sangat membahayakan. Juga menyebalkan. Bayangkan saat sedang berakselerasi, lalu ada angkutan memotong jalan dan berhenti tiba-tiba.

"Kedisiplinan juga untuk para sopir angkot menurunkan penumpang harus diperhatikan karena menggganggu pesepeda," kata Sandi kepada wartawan.

Selain terkenal dengan perilaku ugal-ugalan, angkutan umum di Jakarta juga banyak menyumbang polusi udara. Mesin-mesin tua yang tidak terawat mengeluarkan asap tebal dari knalpotnya, dan membuat udara jadi tidak bersih. Bersepeda jadi tidak nyaman karena oksigen di udara sudah bercampur dengan partikel-partikel berbahaya.

"Tadi ada dua Kopaja yang ketangkap ngebul dan kita laporin dan mudah-mudahan ditindak Dishub karena mau Asian Games. Kita harus betul-betul jaga udara Jakarta betul betul bebas dari polusi," kata Sandi, usai bersepeda dari kediamannya menuju Balaikota DKI Jakarta.

Tutup gorong-gorong menjadi tantangan lain bagi para pesepeda. Di beberapa titik, tutup gorong-gorong bisa membahayakan mengendara sepeda dengan tapak roda yang kecil. Pemasangan alurnya tidak melintang, sehingga bisa membuat roda terperosok atau minimal terpeleset.

"Tutup gorong-gorong yang alurnya cukup membahayakan pesepeda," kata Lutfih, seorang pesepeda dari komunitas Rocketers.

Usai bersepeda, apalagi jika harus menempuh jarak jauh, pakaian pasti basah oleh keringat. Harus mandi atau minimal ganti baju jika tidak ingin masuk angin ataupun mengalami masalah bau badan. Celakanya, tidak semua gedung perkantoran di Jakarta menyediakan fasilitas untuk mandi dengan nyaman.

Ini yang paling membedakan antara bersepeda yang diniatkan untuk olahraga dengan bersepeda untuk pergi dari dan ke tempat kerja. Saat olahraga, seorang pesepeda bisa mengkondisikan diri untuk bisa gowes senyaman mungkin. Sedangkan saat pergi-pulang dari tempat kerja, ia perlu menyiapkan segala keperluan mulai dari baju ganti, hingga perlengkapan kerja. Digendong dengan ransel akan membebani punggung, sedangkan diangkut dengan keranjang terkadang bisa mengganggu keseimbangan.

(up/up)

Jumat Hari Bersepeda
12 Konten
Gagasan Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno untuk menjadikan Jumat sebagai hari bersepeda cukup menarik. Sayang, kondisinya masih jauh dari ideal.
Berita Terkait