Jenis Olahraga yang Sebaiknya Dihindari Jika Pernah Sakit Jantung

Jenis Olahraga yang Sebaiknya Dihindari Jika Pernah Sakit Jantung

Ardela Nabila - detikHealth
Rabu, 26 Mei 2021 06:58 WIB
Person working out at gym during pandemic
Olahraga berat (Foto: Getty Images/iStockphoto/Adrian Seliga)
Jakarta -

Olahraga memang bermanfaat bagi kesehatan jantung, tetapi jika terlalu dipaksakan juga bisa saja memicu terjadinya serangan jantung, lho. Terutama bagi orang-orang yang memiliki riwayat penyakit jantung.

Oleh karenanya, penting untuk mengetahui jenis olahraga yang harus dihindari agar tidak memicu terjadinya gangguan kardiovaskular mematikan saat sedang berolahraga. Sebab, jenis olahraga tertentu bisa mengakibatkan terjadinya gangguan irama jantung hingga kematian mendadak.

Menurut dr BRM Ario Soeryo Kuncoro, SpJP (K) dari Heartology Cardiovascular Center, mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung, seperti penyakit jantung koroner, gagal jantung, dan gangguan jantung lainnya, sebaiknya menghindari jenis olahraga angkat beban.

Pasalnya, kata dr Ario, olahraga angkat beban bisa menyebabkan tekanan darah meningkat lantaran tubuh akan melawan gaya dari beban yang diangkat.

"Sebaiknya dihindari adalah olahraga yang seperti menangkap benda berat. Secara normal, pada saat kita mengangkat barbel misalnya, barbel seberat 20 kilo misalnya. Itu yang terjadi dalam tubuh kita adalah terjadi kenaikan tekanan darah yang sangat drastis," tutur dr Ario dalam Zoom Media Gathering, baru-baru ini.

ADVERTISEMENT

"Secara normal akan seperti itu karena tubuh kita akan berusaha melawan gaya yang ada di barbel yang kita angkat. Artinya adalah pada saat kita melakukan aktivitas yang seperti itu, jantung akan mendapatkan beban yang sangat berat. Tentunya hal ini harus dihindari oleh mereka dengan riwayat jantung sebelumnya," imbuhnya.




(up/up)
HR Max Saat Olahraga
8 Konten
Memonitor denyut jantung saat olahraga sangat penting untuk menghindari kolaps yang berakibat fatal. Untuk sehat, olahraga sebaiknya dilakukan di training zone yakni 60-70 persen dari HR (heart rate) maksimal.