Heboh video viral pengendara di jalan raya, tepatnya Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, mengamuk gegara terhalang sekumpulan atlet sepatu roda. Dalam video yang diunggah oleh akun Twitter @pativ7, sekumpulan atlet tersebut melaju di tengah-tengah jalan sembari diklakson oleh kendaraan bermotor.
Sebetulnya, normalkah atlet sepatu roda berlatih di jalan raya? Tidak seperti orang kebanyakan yang intensitas main sepatu rodanya cukup dilakukan di taman atau jalanan sepi di seputaran kompleks, atlet membutuhkan porsi latihan yang jauh lebih menantang. Umumnya memang dilakukan di lintasan, tetapi ada kalanya latihan maupun perlombaan dilakukan di jalan raya.
Menurut Ketua Umum Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia (Perserosi) DKI Jakarta, Muhammad Sal, sebenarnya bukan 1-2 kali latihan sepatu roda dilakukan di jalan raya. Misalnya pada latihan menjelang PON di Papua, para atlet sepatu roda kerap berlatih di jalan-jalan raya Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bukan (kali pertama latihan sepatu roda dilakukan di jalan raya). Sudah lima tahun ke belakang. Setiap menjelang PON kita nggak punya lapangan waktu itu. Latihannya kalau marathon ya di jalan raya. Memang pertandingan pun di Papua di jalan raya," ujar Ical, sapaannya, pada detikcom, Senin (9/5/2022).
"Kita sering (persiapan) menuju PON dulu di Papua kita hampir setiap hari, setiap minggu, latihan di Car Free Day itu. Sampai ke Halim, ke mana-mana Alhamdulillah nggak ada apa-apa. Mungkin kemarin kebanyakan atletnya. Kalau dulu kan hanya 16-20 orang, kalau sekarang mungkin banyak," bebernya.
Namun mungkin pada insiden yang kini viral di media sosial, jumlah atlet yang melaju lebih banyak dibandingkan pada momen-momen sebelumnya. Untuk itu, Ical menyampaikan permohonan maafnya.
"Pengamanan itu mungkin dari pihak kami kurang koordinasi, jadi agak terhalang. Kejadiannya di turunan fly over, jadi mereka pada takut tubrukan pada mencar. Kan turunan kita nggak ada rem sepatu roda. Jadi mereka (pengguna jalan) mungkin terganggu," jelasnya.
"Kita setting kemarin, kita latihan. Kemarin cuma 39 kilo kurang lebih. Mungkin pengamanan kita kurang baik, jadi mengganggu. Tapi disampaikan, mohon maaf sekali lagi. Ke depan akan lebih baik lagi," sambung Ical.
Tempat Latihan Sepatu Roda di Jakarta Tutup
Ia menjelaskan, umumnya atlet sepatu roda berlatih di Jakarta International Roller Track Arena (JIRTA), Sunter, Jakarta Utara. Namun lantaran tempat tersebut tutup dan baru dibuka hari ini, anak-anak yang tengah bersiap untuk Piala Ibu Negara pada Juli-Agustus mendatang menjalani latihan di jalan raya sembari dikawal para pelatih.
"Kita biasanya latihan di JIRTA, kebetulan ditutup. Kan anak-anak menuju Piala Ibu Negara bulan Juli-Agustus itu kan, jadi ingin sehabis bulan puasa, sehabis libur Lebaran kan mesti latihan. Ternyata nggak bisa di JIRTA itu ada pengumuman sampai tanggal 9 Mei baru dibuka," terangnya.
"Jadi kami setting, kemauan anak-anak, minta dikawal ya kita kawal dengan pelatih-pelatih, biasa," pungkas Ical.











































