Kepincut Sepatu Karbon, Tapi Kepikiran Bone Stress Injury? Tenang, Ikuti Saran Ini

Syifaa F Izzati - detikHealth
Sabtu, 02 Sep 2023 13:00 WIB
Foto ilustrasi: Getty Images/iStockphoto/lzf
Jakarta - Sepatu dengan fitur carbon plate memang hits di kalangan pelari rekreasional. Sepatu ini merupakan jenis sepatu atletik yang memiliki lapisan karbon dan dirancang untuk memberikan efek seperti pegas saat kaki menapak ke tanah. Tujuannya, untuk memberikan dorongan ekstra ketika kaki menyentuh tanah maupun meningkatkan kecepatan.

Banyak pelari menggemari sepatu ini karena klaimnya dapat meningkatkan performa dengan mengeluarkan sedikit energi. Akan tetapi, penggunaan sepatu ini tak bisa sembarangan. Mengapa demikian?

Dokter spesialis kedokteran olahraga dr Andi Kurniawan, SpKO, baru-baru ini membagikan pengalamannya menghadapi sejumlah kasus bone stress injury yang umumnya dialami pengguna sepatu karbon.

"Kasus bone stress injury ke-3 pelari dalam 4 sd 6 minggu terakhir. Semuanya related sepatu carbon," terang dr Andi dalam unggahan Instagram Story pribadinya @dokandi.

Apa sih kaitan bone stress injueriy dan sepatu karbon?

Menurut dr Andi, bone stress injuries adalah cedera pada tulang yang belum mencapai tingkat patah tulang, tetapi telah mencapai tahap ketika tulang merasakan tekanan berlebihan.

Meskipun dapat meningkatkan potensi terjadinya kondisi tersebut, dr Andi menegaskan bahwa sepatu karbon bukanlah penyebab utamanya melainkan faktor perilaku pelari.

"Kalau cedera, itu tidak lepas dari bahwa bebannya itu melebihi kapasitas. Sebenernya pelari itu tipenya overuse, jadi overuse itu beda sama trauma. Kalau trauma itu jatoh, kepentok, kepukul, dan segala macem. Kalau overuse itu ada repetitif terus menerus gerakan yang menyebabkan cedera pada lokasi tersebut. Nah, overuse itu biasanya terjadi ketika beban melebihi dari kapasitas," jelasnya dalam perbincangan dengan detikcom, Jumat (01/09/2023).

"Nah, jadi sebenarnya bukan carbon platenya justru mungkin, tapi perilaku pelarinya. Perilaku dan pola latihan pelarinya," lanjut dr Andi.

Ronald Manullang, seorang pegiat lari marathon dan pebisnis, pun juga mengatakan hal serupa. Menurutnya, sepatu tidak bisa disalahkan ketika seseorang mengalami cedera.

"Jadi persiapan aku di New York Marathon, aku punya dua sepatu dan hampir di semua latihan aku menggunakan sepatu karbon. Pada akhirnya waktu di marathon aku mengalami fracture dari kilometer ke-8 sampai ke-42," katanya dalam perbincangan dengan detikcom, Sabtu (02/09)

"Kebanyakan orang-orang, termasuk saya juga melakukan kesalahan yang sama adalah semua satu jenis sepatu saya gunakan untuk semua latihan," jelas Ronald.

Menurut Ronald, sepatu karbon hanya memperburuk situasi ketika digunakan secara tidak bijak dan berlebihan.

NEXT: Tips dan saran menggunakan sepatu karbon

Simak Video "Video: Cerita Menkes Pilih-pilih Olahraga Ternyaman, Renang hingga Lari"


(suc/suc)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork