dr Diatri Nari Lastri, Sp.S(K) dari RSCM mengatakan bahwa salah satu penyebab anak-anak terserang stroke adalah kelainan di pembuluh darahnya. Kelainan tersebut biasanya merupakan faktor genetik bawaan dari ibu ataupun ayah.
"Mungkin ada kelainan di transformasi pembuluh darahnya. Jadi bentuk pembuluh darahnya tidak normal," papar dr Diatri ketika dihubungi detikHealth dan ditulis Rabu (2/4/2014).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau darahnya terlalu kental, bisa menjadi penghambat aliran darah," sambung dr Diatri lagi.
Lalu bagaimana kita mengetahui bahwa Anak memiliki gejala stroke? Apakah gejalanya sama antara anak-anak dengan orang dewasa?
dr Andreas Harry dari RS Gading Pluit mengatakan bahwa tidak ada perbedaan antara gejala stroke anak-anak dengan orang dewasa. Jika anak mengalami stroke, gejalanya tidak begitu berbeda dengan orang dewasa antara lain mengalami lumpuh di bagian tubuh, mengalami gangguan penglihatan serta sulit berbicara.
"Sama saja gejala anak-anak dengan dewasa. Gejala stroke itu sama saja, intinya penurunan fungsi otak yang berkurang. Tapi itu semua tergantung lokasi dimana terjadinya, apakah di otak bagian tengah, depan, belakang atau samping," papar dr Andreas yang dihubungi terpisah.
Nah, untuk menghindarkan anak dari stroke, dr Andreas mengatakan bahwa olahraga, pola makan dan waktu tidur yang baik harus terpenuhi oleh anak. Sehingga anak tidak mudak stres dan emosional yang dapat menyebabkan anak terserang stroke.
"Terutama olahraga. Orang tua harus mampu mengajak anak melakukan pola olahraga yang baik 2x20 menit sehari, tidak perlu harus sampai berkeringat banyak dan juga tidak perlu olahraga yang berat. Yang ringan-ringan saja," pungkasnya.
(vit/vit)











































