"Seluruh perempuan perlu melakukan deteksi dini dengan IVA (inspeksi visual asam asetat) atau pap smear," pesan Dr dr Laila Nuranna, SpOG(K)Onk, saat dihubungi detikHealth, Minggu (10/6/2018).
Meninggalnya Julia Perez alias Jupe setahun silam, diakuinya cukup berpengaruh bagi kepedulian terhadap kanker serviks. Namun demikian, hingga saat ini masih banyak mitos menyesatkan seputar penyakit tersebut. Salah satunya bahwa kanker serviks hanya dialami oleh perempuan dengan perilaku seks tertentu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ditambahkan oleh dr Laila, pap smear dan IVA perlu dilakukan sebagai langkah deteksi dini. Semakin dini gejala kanker serviks ditemukan, maka peluang untuk bisa disembuhkan akan jauh lebih besar. Faktanya, banyak pasien kanker serviks datang ketika kondisinya sudah telanjur parah dan akhirnya berdampak fatal.
Sedangkan untuk vaksin HPV (human papilloma virus), dr Laila menyebutnya 'mungkin perlu' dilakukan. Namun vaksin tersebut lebih diprioritaskan sebagai langkah pencegahan pada perempuan usia dewasa muda.
"Kalau sudah menikah atau aktif secara seksual, boleh vaksin tetapi efektivitasnya lebih rendah," kata dr Laila.
Tonton juga 'Bahaya Kanker Serviks yang Renggut Nyawa Jupe!':
(up/up)












































