Menertawakan Lelucon 'Anak Jaksel', Sehatkah Secara Kejiwaan?

Menertawakan Lelucon 'Anak Jaksel', Sehatkah Secara Kejiwaan?

Christantio Utama - detikHealth
Kamis, 06 Sep 2018 19:37 WIB
Menertawakan Lelucon Anak Jaksel, Sehatkah Secara Kejiwaan?
Jakarta Selatan tak cuma beken karena macet, tapi juga gaya bicaranya yang 'unik' (Foto: Rifkianto Nugroho)
Jakarta - Lelucon tentang 'Anak Jaksel' yang viral belakangan ini mungkin cuma hiburan, tapi bisa jadi penghinaan jika sudah berlebihan. Namun toh masih banyak juga yang ikut menertawakan.

Demikian juga ketika viral joke 'Anak Bekasi', yang disebut tinggal di galaksi lain saking jauhnya dari Jakarta. Segaring apapun lelucon tentang itu, selalu saja ada yang menertawai.

Veronica Adesla, psikolog klinis dari Personal Growth menyebut lelucon tentang Anak Jaksel muncul karena tiga hal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang pertama karena melihat bahwa ada benarnya apa yang disampaikan dalam postingan guyonan tersebut," ujar Veronica.

"Kedua, postingan tersebut sesuai dengan apa yang dialami sehari-hari," lanjutnya.

"Yang ketiga, gambar atau informasi di postingan tersebut memang lucu sesuai selera humor pribadi," tandas Veronica.



Tidak semua orang bereaksi sama terhadap sebuah lelucon. Lucu bagi seseorang, bisa jadi menyebalkan bagi orang yang lain. Karenanya, Veronica menyarankan untuk selalu peka terhadap situasi saat membuat atau menyebarkan lelucon.

"Kita harus bijak dalam menyikapi atau bereaksi terhadap suatu postingan, demikian juga bijak dan berpikiran terbuka dalam menilai reaksi orang lain terhadap suatu postingan," pesan Veronica.

(up/up)
Lelucon 'Anak Jaksel'
7 Konten
Lelucon tentang gaya bahasa 'Anak Jaksel' sedang viral di media sosial. Menghibur sih, tetapi sampai pada titik tertentu bisa saja menyinggung perasaan. Adakah pengaruhnya pada kesehatan jiwa?

Berita Terkait