Beragam Ritual 'PJKA' yang Membuat Jumat Jadi Hari Paling Dinantikan

Jakarta - Para pejuang 'PJKA' alias Pulang Jumat Kembali Ahad (Minggu) memiliki ritual khusus saat pulang ke rumah maupun kembali ke tempat kerjanya. Mereka bekerja jauh dari keluarga sehingga harus pulang menempuh perjalanan panjang tiap akhir pekan.

Seperti salah satu pembaca setia detikHealth yang juga pejuang 'PJKA', yaitu Esra Nababan. Pria yang bekerja di Pekanbaru itu selalu menantikan waktu berkumpul bersama dengan anak dan istrinya yang berdomisili di Jakarta. Hampir setiap akhir pekan, Esra memutuskan untuk pulang ke rumah menggunakan pesawat meskipun harga dan risikonya lebih besar.

"Setiap boarding, saya selalu WA istri untuk info boarding. Demikian juga kalau sudah landing. Sudah menjadi ritual sejak jadi anggota PJKA," katanya melalui e-mail kepada detikHealth.

Baca juga: Cerita Haru 'PJKA' demi Kumpul Keluarga, Berharap Pengorbanan Jadi Ibadah

Ritual yang sama juga dilakukan oleh Andi Trinanto, pejuang 'PJKA' yang bekerja di luar negeri, yaitu Singapura. Untuk kembali ke negara tetangga demi mencari nafkah, Andi memilih pesawat paling pagi di hari Senin.

"Biasanya saat check-in, saya minta kursi paling depan, agar bisa keluar pesawat lebih cepat dan bisa sampe rumah atau kantor lebih cepat," tuturnya.

Setelah memasuki pesawat, Andi pun melakukan ritual untuk memberi pesan kepada sang istri dengan mengunggah foto boarding pass-nya.

"Bismillah, sudah duduk, tunggu 1,5 jam lagi, entar dikabari," ungkapnya.

Begitu sampai pun, Andi tak lupa untuk sesegera mungkin mengabari sang istri.

Baca juga: Tragedi Lion Air JT 610 di Mata Para Pejuang 'PJKA'

Ritual berbeda dilakukan wanita yang bekerja di salah satu universitas di Depok, Laeli Maftuchah. Suaminya berdomisili di Bekasi, sedangkan putranya yang masih berusia satu tahun tingga bersama orang tuanya di Purbalingga, Jawa Tengah.

Setiap hari Jumat, ritual sebagai 'PJKA' pun dimulainya. Rasa senang bercampur aduk dengan rasa cemas karena khawatir tidak mendapatkan tiket bus. Ia pun harus secepat mungkin untuk mendapatkan tiket bus ke Purbalingga.

"Sensasi nervous takut tidak dapat tiket bus, takut ada yang tertinggal, takut bla bla bla kurasakan tiap kali aku berangkat ke PO BUS Sinar Jaya di Margonda, Depok. Ritual yang ternyata tidak kualami sendiri," tutur Laeli.

Perjalanan ke Purbalingga yang menempuh waktu 10-12 jam pasti membuatnya lelah. Namun begitu sampai rumah disambut dengan senyuman sanga anak pun membuat lelahnya sirna. Begitulah, Laeli yang sangat mencintai hari Jumat.

Baca juga: Tips Penangkal Stres untuk Pejuang 'PJKA' yang Jarang Kumpul Keluarga

(wdw/up)