Paling 'Ngagetin' di 2018: Kontroversi dr Terawan, Heboh Albothyl Dilarang

Kilas Balik Kesehatan

Paling 'Ngagetin' di 2018: Kontroversi dr Terawan, Heboh Albothyl Dilarang

Ayunda Septiani      - detikHealth
Kamis, 27 Des 2018 13:15 WIB
Paling Ngagetin di 2018: Kontroversi dr Terawan, Heboh Albothyl Dilarang
Berita Albothyl dilarang BPOM cukup mengagetkan di tahun 2018. Foto: infografis
Jakarta - Informasi tentang kesehatan biasanya selalu dinanti, antara lain karena membuka wawasan tentang ilmu pengetahuan. Kadang ada pula yang 'mengejutkan' karena informasinya tidak diduga-duga.

Sepanjang 2018, ada banyak informasi kesehatan yang termasuk dalam kategori ini. Salah satunya tentang kontroversi 'pemecatan' dr Terawan Agus Putranto dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), diyakini terkait praktik terapi 'cuci otak' yang cukup populer.

Dirangkum berdasarkan data mood rating yang disampaikan pembaca, berikut ini 5 informasi kesehatan yang paling 'ngagetin' sepanjang 2018.



Albothyl, obat sariawan dengan kandungan policresulen jadi perbincangan hangat beberapa waktu lalu. Meluruskan informasi yang simpang siur, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyampaikan penjelasan resmi.

Sebelumnya, Kepala BPOM Penny K Lukito kepada detikHealth membenarkan adanya surat yang ditujukan kepada PT Pharos Indonesia. Surat yang beredar di media sosial itu menyebut policresulen punya risiko yang lebih besar dibanding manfaatnya untuk mengobati sariawan.

Beredar surat yang merekomendasikan penghentian pemakaian policresulen cair konsentrat yang dijual bebas di masyarakat untuk mengatasi sariawan. Dalam surat tersebut dijelaskan hal ini dikarenakan risiko yang ditanggung tidak sebanding dengan manfaat yang ditawarkan.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) membenarkan perihal surat tersebut dan mengakui bahwa itu merupakan surat resmi yang dikeluarkan BPOM.

"Albothyl secepatnya akan diberikan klarifikasi dari Badan POM, sementara jangan digunakan dulu," ujar Penny K Lukito, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan, saat ditemui detikHealth, Kamis (15/2/2018), di kawasan Jelambar Utama, Jakarta Barat.

Sehubungan dengan adanya informasi mengenai isu keamanan Albothyl, BPOM RI mengeluarkan 10 isu keamanan obat mengandung policresulen cairan obat luar konsentrat tersebut.



Penggemar makanan sushi harap berhati-hati, pastikan makanan disiapkan secara higienis. Alasannya, tanpa dimasak dengan baik, daging ikan pada sushi bisa jadi sumber penyebaran parasit.

Seperti yang terjadi pada seorang pria dari California, ia dilaporkan datang ke Community Regional Medical Center dengan keluhan diare berdarah. Dr Kenny Bahn dalam siarannya di "This Won't Hurt A Bit" bercerita bahwa sang pria ini merupakan seorang penggemar sushi.

Kepada dokter sang pria mengaku bisa merasakan ada sesuatu yang menggeliat di dalam tubuhnya. Ia lalu pergi ke toilet dan dengan gulungan tisu berusaha mencoba mengeluarkan benda asing bergerak yang tampak keluar dari anus.

"Saya mengambil gulungan tisu toilet, lalu menggulung apa yang tampak seperti cacing pita dengan itu," kata Bahn seperti dikutip dari Fox Health, Minggu (21/1/2018).

Setelah berhasil dikeluarkan benda asing tersebut memang benar adalah parasit cacing pita. Lebih menakjubkannya lagi cacing berukuran raksasa dengan panjang mencapai sekitar 1,7 meter.

Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) menjatuhkan sanksi kepada Dr dr Terawan Agus Putranto, SpRad (dr TAP) atas 'pelanggaran etik serius'. Sanksi berupa pemecatan dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) selama satu tahun.

"...menetapkan bobot pelanggaran etik kedokteran dr TAP adalah berat (serious ethical misconduct, pelanggaran etik serius)," tulis MKEK dalam salinan surat yang beredar.

"Dan menetapkan sanksi berupa pemecatan sementara sebagai anggota IDI selama 12 bulan dimulai tanggal 26 Februari 2018 sampai dengan 25 Februari 2019 dan diikuti pernyataan tertulis pencabutan rekomendasi izin prakteknya," lanjutnya.

Belakangan setelah melalui proses mediasi, 'pemecatan' tersebut dinyatakan ditunda.



Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan produk kosmetik ilegal senilai Rp 112 miliar sepanjang 2018. Jenisnya beragam mulai dari lipstik, pensil alis, hingga eyeshadow.

Produk-produk tersebut umumnya beredar melalui jalur yang tidak seharusnya, dipalsukan, atau mengandung bahan berbahaya. Sebanyak 6 kosmetik berbahaya bahkan dipasarkan di jalur resmi dan memiliki nomor notifikasi.

"BPOM menemukan 6 item kosmetik yang mengandung bahan berbahaya yang berada di jalur legal," ujar Kepala BPOM Penny K Lukito saat acara Public Warning 2018 di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (14/11/2018).

Produk eyeshadow tersebut mengandung timbal atau logam berat beracun, sedangkan produk lipstik tersebut mengandung bahan merah K3, yakni bahan pewarna yang seharusnya untuk tekstil. Bahan-bahan tersebut bisa bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker), teratogenik (memicu kelainan pada janin), dan iritasi kulit.

"Kita melakukan post market control dengan cara sampling, sampling diuji di laboratorium. Oh ini ketemu mengandung merah K3, di mana merah K3 itu adalah pewarna tekstil," jelas Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik BPOM, Mayagustina Andarini.



Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengumumkan perkembangan temuan dari isu ikan makarel mengandung parasit cacing. Sebelumnya, tiga merek yaitu HOKI, Farmer Jack, IO sudah diperintahkan untuk ditarik dari pasaran.

Tepat pada 28 Maret 2018, setelah melakukan sampling dan pengujian terhadap 541 sampel ikan dalam kemasan kaleng yang terdiri dari 66 merek, BPOM menemukan 27 merek (138 bets) positif mengandung parasit cacing, terdiri dari 16 merek produk impor dan 11 merek produk dalam negeri.

"Ini adalah penghentian sementara dan instruksikan untuk menarik, semua balai ikut mengawasi walaupun tanggungjawab dari produsen atau importir itu sendiri yang melakukan penarikan. Tapi akan kami monitor," kata Penny K Lukito, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Rabu (28/3/2018), di Percetakan Negara, Jakarta Pusat.

Berdasarkan keterangan Penny, ikan-ikan tersebut ditangkap dari perairan China. Hingga kini, BPOM masih menindaklanjuti soal temuan ini dan akan terus melakukan pengawasan termasuk pada merek ikan makarel kaleng yang tidak ditarik.


Kaleidoskop Kesehatan 2018
31 Konten
Berbagai informasi kesehatan meramaikan tahun 2018. Mulai dari hoaks tentang penyakit yang tidak jelas sumbernya, hingga kebijakan-kebijakan penting yang menyangkut kesehatan masyarakat. detikHealth merangkumnya untuk pembaca.