Agustus: Fatwa Mubah Vaksin MR, Heboh Smoking Room Bertema Kuburan

Kaleidoskop Kesehatan 2018

Agustus: Fatwa Mubah Vaksin MR, Heboh Smoking Room Bertema Kuburan

Firdaus Anwar - detikHealth
Kamis, 27 Des 2018 18:56 WIB
Agustus: Fatwa Mubah Vaksin MR, Heboh Smoking Room Bertema Kuburan
Kaleidoskop kesehatan 2018, termasuk salah satunya smoking room bertema 'pemakaman'. Foto: Facebook: Dode Yogiswara
Jakarta - Topik kesehatan populer bulan Agustus berputar sekitar kehalalan vaksin campak dan rubella (MR). Selain itu ramai juga berita tentang bencana gempa yang mengguncang Lombok dengan kekuatan magnitudo 6,9.

Untuk hal yang viral, seorang pria membagikan kisahnya saat masuk ruangan merokok dengan desain seram. Ruangan tersebut membuat perokok di dalamnya seperti sedang ada di dalam liang lahat.


Di bidang olahraga perjuangan atlet badminton Anthony Sinisuka Ginting di Asian Games 2018 menarik perhatian warganet. Ia tetap berjuang jatuh bangun menghadapi lawannya meski dengan kondisi cedera.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lengkapnya simak rangkuman berikut:

Fatwa Mubah Vaksin MR

Foto: Aisyah/detikHealth

Fatwa Mubah Majelis Ulama Indonesia (MUI) berawal dari laporan ditemukannya DNA babi pada vaksin campak dan rubella (MR). Hal ini membuat beberapa daerah menghentikan sementara program imunisasinya menunggu kesepakatan di Pusat.

Hasilnya setelah MUI, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes), Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), PT Bio Farma, dan juga Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) berdiskusi keluar fatwa bahwa vaksin MR boleh digunakan karena darurat syar'iyyah atau dalam kondisi keterpaksaan.

Alasannya pertama karena belum ditemukan vaksin MR yang halal. Alasan lainnya adalah bahaya yang akan timbul jika imunisasi vaksin MR tidak dilakukan.

"Penggunaan vaksin MR produk dari SII pada saat ini dibolehkan (mubah) karena ada kondisi keterpaksaan (dlarurat syar'iyyah). Belum ditemukan vaksin MR yang halal dan suci," kata Ketua Komisi Fatwa MUI Hasanuddin AF.

Anthony Ginting cedera

Foto: Sonny Tumbelaka/AFP Photo
Perjuangan Anthony Sinisuka Ginting di final cabang Badminton beregu pria Asian Games 2018 Rabu (22/8/2018) mendapatkan perhatian dari berbagai kalangan masyarakat. Anthony harus bersusah payah untuk melawan atlet asal Tiongkok yakni Shi Yuqi karena kakinya mengalami kram.

Kram otot dapat terjadi karena adanya kontraksi otot secara tiba-tiba yang membuat otot menjadi tegang. Akibatnya orang yang mengalami kram akan merasakan sakit serta sulit menggerakkan bagian tubuh yang mengalami kram.

Lantas, bagaimana sih cara penanganan yang benar pada orang yang mengalami kram otot? salah satu dokter kontingen tim Indonesia untuk Asian Games 2018, dr Andi Kurniawan, SpKO, mengatakan bahwa orang yang mengalami kram otot harus diberikan terapi panas atau hangat.

Baca juga: Perihal Kram Otot, Cedera yang Dialami Anthony Ginting Saat Lawan China

Gempa Lombok

Foto: dok. PBNU
Di bulan Agustus warga Indonesia dibuat kaget dengan gempang bermagnitudo 6,9 yang mengguncang Lombok sekitarnya. Lebih dari 60 ribu rumah rusak dengan korban meninggal mencapai sekitar 555 orang.

Selain pakaian, makanan, dan obat-obatan beberapa relawan juga datang memberikan bantuan psikososial. Berdasarkan beberapa jurnal ilmiah, sekitar 5 sampai 50 persen dari korban bencana berisiko mengalami masalah kejiwaan mulai dari yang derajat ringan hingga berat. Gangguan kecemasan, depresi, dan post traumatic stress disorder (PTSD) mengancam para korban gempa.

Baca juga: Rentan Trauma, Korban Gempa Lombok Butuh Pendampingan Masalah Psikososial

Begal payudara Dinar Candy

Foto: Ismail/detikFoto

Kasus pelecehan seksual terjadi pada salah satu tokoh publik DJ Dinar Candy. Ia kena 'begal payudara' saat sedang nge-DJ di salah satu acara di Lampung. Tak semua orang memberikan dukungan padanya, sejumlah orang justru menyalahkan pakaian yang Dinar gunakan karena dinilai terlalu seksi.

Setelah beberapa waktu Dinar menyebut sudah menemukan pelakunya yang ternyata masih anak-anak. "Bingung juga ya gimana. Orang setelah diselidiki yg megang aku itu masih bocah belasan tahun," tulis Dinar di Instagram seperti dikutip dari detikHOT.

Menurut penelitian, ada beberapa faktor yang pada umumnya membuat anak rentan menjadi pelaku pelecehan seksual, seperti misalnya tinggal di lingkungan yang kental kesenjangan gendernya, sehingga cenderung melihat dan memperlakukan pihak yang lebih lemah sebagai objek.

Tak hanya itu, anak yang memiliki pengalaman terekspose pada konten yang berbau seksual atau pornografi, serta kekurangan kesempatan dan pembiasaan melakukan kegiatan-kegiataan pengembangan diri yang menyenangkan sesuai dengan usia serta minatnya, dapat meningkatkan risiko tersebut.

Smoking room seram

Foto: Facebook: Dode Yogiswara

Cerita seorang pria yang ketakutan merokok di smoking room Bandara Husein Sastranegara Bandung viral di media sosial (medsos). Pria tersebut merasa seram setelah melihat gambar pemakaman di langit smoking room. Apa tujuannya?

"Jadi begini, sebenarnya filosofinya membuat atau mengingatkan perokok soal bahaya merokok. Intinya itu goalnya," ucap Executive General Manager PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Husein Sastranegara Bandung Andika Nuryaman saat dihubungi detikcom, Minggu (12/8/2018).

Sejak adanya smoking room bergambar seram tersebut, Andika menuturkan tak sedikit yang akhirnya mengurungkan niat untuk merokok. Dia juga tak memungkiri ada yang protes atas gambar seram tersebut.

"Kita enggak pungkiri, ada juga (yang protes). Kalau buat perokok ya jadi enggak mau merokok karena seram," kata Andika.

Halaman 2 dari 6

Fatwa Mubah Majelis Ulama Indonesia (MUI) berawal dari laporan ditemukannya DNA babi pada vaksin campak dan rubella (MR). Hal ini membuat beberapa daerah menghentikan sementara program imunisasinya menunggu kesepakatan di Pusat.

Hasilnya setelah MUI, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes), Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), PT Bio Farma, dan juga Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) berdiskusi keluar fatwa bahwa vaksin MR boleh digunakan karena darurat syar'iyyah atau dalam kondisi keterpaksaan.

Alasannya pertama karena belum ditemukan vaksin MR yang halal. Alasan lainnya adalah bahaya yang akan timbul jika imunisasi vaksin MR tidak dilakukan.

"Penggunaan vaksin MR produk dari SII pada saat ini dibolehkan (mubah) karena ada kondisi keterpaksaan (dlarurat syar'iyyah). Belum ditemukan vaksin MR yang halal dan suci," kata Ketua Komisi Fatwa MUI Hasanuddin AF.

Perjuangan Anthony Sinisuka Ginting di final cabang Badminton beregu pria Asian Games 2018 Rabu (22/8/2018) mendapatkan perhatian dari berbagai kalangan masyarakat. Anthony harus bersusah payah untuk melawan atlet asal Tiongkok yakni Shi Yuqi karena kakinya mengalami kram.

Kram otot dapat terjadi karena adanya kontraksi otot secara tiba-tiba yang membuat otot menjadi tegang. Akibatnya orang yang mengalami kram akan merasakan sakit serta sulit menggerakkan bagian tubuh yang mengalami kram.

Lantas, bagaimana sih cara penanganan yang benar pada orang yang mengalami kram otot? salah satu dokter kontingen tim Indonesia untuk Asian Games 2018, dr Andi Kurniawan, SpKO, mengatakan bahwa orang yang mengalami kram otot harus diberikan terapi panas atau hangat.

Baca juga: Perihal Kram Otot, Cedera yang Dialami Anthony Ginting Saat Lawan China

Di bulan Agustus warga Indonesia dibuat kaget dengan gempang bermagnitudo 6,9 yang mengguncang Lombok sekitarnya. Lebih dari 60 ribu rumah rusak dengan korban meninggal mencapai sekitar 555 orang.

Selain pakaian, makanan, dan obat-obatan beberapa relawan juga datang memberikan bantuan psikososial. Berdasarkan beberapa jurnal ilmiah, sekitar 5 sampai 50 persen dari korban bencana berisiko mengalami masalah kejiwaan mulai dari yang derajat ringan hingga berat. Gangguan kecemasan, depresi, dan post traumatic stress disorder (PTSD) mengancam para korban gempa.

Baca juga: Rentan Trauma, Korban Gempa Lombok Butuh Pendampingan Masalah Psikososial

Kasus pelecehan seksual terjadi pada salah satu tokoh publik DJ Dinar Candy. Ia kena 'begal payudara' saat sedang nge-DJ di salah satu acara di Lampung. Tak semua orang memberikan dukungan padanya, sejumlah orang justru menyalahkan pakaian yang Dinar gunakan karena dinilai terlalu seksi.

Setelah beberapa waktu Dinar menyebut sudah menemukan pelakunya yang ternyata masih anak-anak. "Bingung juga ya gimana. Orang setelah diselidiki yg megang aku itu masih bocah belasan tahun," tulis Dinar di Instagram seperti dikutip dari detikHOT.

Menurut penelitian, ada beberapa faktor yang pada umumnya membuat anak rentan menjadi pelaku pelecehan seksual, seperti misalnya tinggal di lingkungan yang kental kesenjangan gendernya, sehingga cenderung melihat dan memperlakukan pihak yang lebih lemah sebagai objek.

Tak hanya itu, anak yang memiliki pengalaman terekspose pada konten yang berbau seksual atau pornografi, serta kekurangan kesempatan dan pembiasaan melakukan kegiatan-kegiataan pengembangan diri yang menyenangkan sesuai dengan usia serta minatnya, dapat meningkatkan risiko tersebut.

Cerita seorang pria yang ketakutan merokok di smoking room Bandara Husein Sastranegara Bandung viral di media sosial (medsos). Pria tersebut merasa seram setelah melihat gambar pemakaman di langit smoking room. Apa tujuannya?

"Jadi begini, sebenarnya filosofinya membuat atau mengingatkan perokok soal bahaya merokok. Intinya itu goalnya," ucap Executive General Manager PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Husein Sastranegara Bandung Andika Nuryaman saat dihubungi detikcom, Minggu (12/8/2018).

Sejak adanya smoking room bergambar seram tersebut, Andika menuturkan tak sedikit yang akhirnya mengurungkan niat untuk merokok. Dia juga tak memungkiri ada yang protes atas gambar seram tersebut.

"Kita enggak pungkiri, ada juga (yang protes). Kalau buat perokok ya jadi enggak mau merokok karena seram," kata Andika.

(fds/up)

Kaleidoskop Kesehatan 2018
31 Konten
Berbagai informasi kesehatan meramaikan tahun 2018. Mulai dari hoaks tentang penyakit yang tidak jelas sumbernya, hingga kebijakan-kebijakan penting yang menyangkut kesehatan masyarakat. detikHealth merangkumnya untuk pembaca.
Berita Terkait