Banyak orang menganggap orgasme sebagai puncak gairah seksual. Orgasme melepaskan endorfin yang dikenal sebagai hormon perasaan baik, yang dapat membuat orang merasa ngantuk, rileks, atau bahagia setelahnya.
Dikutip dari Medical News Today menurut American Psychological Association, orgasme adalah saat seseorang mencapai puncak kenikmatan. Tubuh melepaskan ketegangan, dana otot-otot perineum, sfingter anal, dan organ reproduksi berkontraksi secara berirama.
Pada wanita, otot-otot di vagina dan anus dapat berkontraksi kira-kira sekali per detik, sekitar lima hingga delapan kali. Detak jantung dan pernapasan juga meningkat.
Terdapat beberapa jenis orgasme pada wanita, seperti:
1. Orgasme klitoris
Hal ini terjadi saat wanita orgasme yang disebabkan oleh stimulasi klitoris. Sebuah artikel tahun 2019 mencatat sekitar 60% wanita mengalami orgasme melalui stimulasi klitoris.
2. Orgasme vagina
Hal ini terjadi saat wanita orgasme melalui rangsangan vagina. The American Psychological Association menyatakan bahwa orgasme vagina berhubungan dengan rangsangan klitoris secara tidak langsung saat berhubungan seksual.
3. Orgasme campuran
Hal ini terjadi ketika orgasme klitoris dan vagina terjadi secara bersamaan.
4. Orgasme anal
Beberapa wanita mengalami orgasme saat mereka berhubungan seks secara anal.
5. Orgasme G-spot
Orgasme terjadi ketika g-spot terstimulasi dengan baik. G-spot terletak di dinding depan vagian, dan dapat terstimulasi ketika pasangan anda melakukan penetrasi dari belakang.
6. Beberapa orgasme
Seseorang dapat mengalami serangkaian orgasme dalam waktu singkat. Beberapa wanita memiliki periode refraktori (pemulihan) yang lebih pendek, yang memungkinkan mereka untuk mengalami beberapa kali orgasme dalam periode waktu yang singkat.
7. Orgasme puting
Seseorang dapat mencapai orgasme karena stimulasi puting susu. Stimulasi puting susu dapat mengaktifkan bagian otak yang juga aktif dengan stimulasi genital.
Simak Video "Video: Mandi Air Dingin Disebut Bisa Redakan Ereksi Tanpa Orgasme"
(Afif Ahmad Rifai/naf)