Aktivitas bercinta tak melulu perihal rasa enak dan nyaman. Di samping itu, hubungan seks yang berkualitas juga bisa membuat hubungan lebih hangat dan erat. Lantas jika tak merasa lagi puas dari seks dengan pasangan, harus bagaimana agar tak malah bikin hubungan renggang?
Dikutip dari Mindbodygreen, ketika kehidupan seksual buruk, akan berakibat pada hubungan yang merenggang. Bukan karena pasangan yang tidak cocok, tetapi mengabaikan masalah seksual bukanlah suatu masalah yang sepele.
Ketidakpuasan dan kekecewaan pada hubungan seksual yang tidak dibicarakan akan berakibat pada masalah jangka panjang dalam hubungan, bahkan dapat berisiko menyebabkan disfungsi seksual.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tanda-tanda Hubungan Seksual Tak Sehat
Berikut beberapa tanda hubungan seksual yang buruk dan perlu diperbaiki segera.
1. Menginginkan 'Lebih' tapi Malu-malu Mengatakannya
Ini adalah tanda pertama, namun bukan berarti sesuatu yang salah. Tetapi, perasaan ini akan terus menggangu dan ini akan memperburuk hubungan bila terjadi dalam jangka panjang.
Ketika perasaan 'ingin lebih' saat bercinta atau aktivitas intim lainnya muncul, komunikasikan pada pasangan. Dorongan seksual yang tinggi bukanlah sesuatu masalah. Pasangan akan saling melengkapi dengan memenuhi kebutuhan satu sama lain.
Pakar pernikahan dan keluarga asal Chicago, Bianca L Rodriguez mengatakan bahwa tidak ada cara yang salah dalam mengekspresikan seks.
"Mengetahui hal ini dapat mempermudah untuk berbicara dengan pasangan tentang kehidupan seks karena dapat mengurangi penilaian yang mungkin dimiliki tentang pasangan atau diri sendiri," kata Bianca, dikutip dari Insider, Minggu (13/11/2022).
2. Merasa Diabaikan
Ketika pria terhubung secara seksual dan dihargai oleh pasangan, ia akan muncul perasaan ingin selalu memberikan segalanya. Tetapi, perasaan ingin selalu membantu dan memberikan apa yang diinginkan akan luntur ketika ia merasa ditolak, dikritik, dan tidak dihargai, terutama secara seksual.
Ini adalah alarm penting yang bukan berarti rasa sayang dan cintanya berkurang. Hanya saja, kesehatan suatu hubungan adalah tanggung jawab bersama. Lagi-lagi, komunikasi dibutuhkan dan disampaikan dengan cara yang baik.
"Anda ingin menjadi dialog terbuka tentang seks daripada kritik pribadi terhadap pasangan. Pastikan untuk mengatakan apa yang diinginkan untuk menjadi berbeda dalam konteks sesuatu yang positif. Ini berguna karena lebih mudah bagi seseorang untuk mendengar sesuatu yang diinginkan daripada yang tidak," kata Psikolog asal AS, Dr. Rebekah Montgomery.
3. Seks Sepihak
Seks sepihak adalah aktivitas seksual yang hanya mementingkan urusan satu pihak. Dalam kata lain, seks sepihak adalah seks yang tidak dinikmati oleh keduanya, sehingga tidak terikat untuk saling memenuhi satu sama lain.
"Mendekati percakapan dengan keingintahuan yang tinggi dapat menurunkan pertahanan sehingga keduanya dapat mengungkapkan keinginan secara terbuka," kata Bianca.
4. Seks Hanya Sesuai Jadwal
Adanya kesibukan memungkinkan pasangan berupaya membuat jadwal seks. Sayangnya, ketika kesibukan lebih tinggi dan seks hanya sebuah jadwal aktivitas tertentu, hal ini tidak berdampak baik pada hubungan.
Seks terjadwal memungkinkan pasangan bercinta tanpa dorongan seks, bahkan dalam kondisi fisik tidak benar-benar menginginkan hubungan seks.
5. Sering Bertengkar dengan Pasangan
Sebagian besar pertengkaran antara pasangan adalah gejala dari keinginan untuk kontak yang lebih intens. Bertengkar bisa meregangkan keintiman, kualitas aktivitas seks pun merosot. Yang perlu diingat, hal yang terpenting dalam hubungan seksual adalah kualitas, bukan kuantitas.
Simak Video "Video: Saran Dokter Setelah Berhubungan Suami Istri di Bulan Ramadan"
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/vyp)











































