Video porno saat ini semakin banyak dan mudah untuk mendapatkan aksesnya. Padahal, kecanduan pornografi dapat berdampak buruk ke otak.
Dikutip dari Psypost, sebuah studi terkini yang diterbitkan dalam 'Frontiers in Human Neuroscience' menawarkan wawasan baru tentang seberapa sering konsumsi pornografi internet dapat memengaruhi fungsi otak, respons emosional, dan kinerja kognitif.
Para peneliti menemukan bahwa mahasiswa yang melaporkan bahwa mereka kecanduan film porno menunjukkan pola konektivitas otak yang berubah saat menonton materi eksplisit, respons fisiologis dan emosional, serta berkinerja lebih buruk pada tugas kontrol kognitif dibandingkan dengan mereka yang tidak kecanduan.
Penelitian ini menggunakan alat bernama functional near-infrared spectroscopy (fNIRS). Alat ini mengukur aktivitas otak dengan melacak perubahan kadar oksigen dalam darah.
Alat ini bekerja dengan cara menyinari cahaya inframerah dekat ke kulit kepala dan mendeteksi seberapa banyak cahaya yang diserap oleh hemoglobin yang teroksigenasi dan terdeoksigenasi di otak. Perubahan ini mencerminkan aktivitas saraf, yang memungkinkan peneliti memantau bagaimana berbagai daerah otak berfungsi selama tugas atau rangsangan, seperti menonton video atau memecahkan masalah.
Percobaan ini melibatkan serangkaian langkah. Pertama, peserta menyelesaikan tes 'Stroop Color and Word', yakni pengukuran umum untuk kontrol kognitif dan waktu reaksi. Kemudian, mereka menonton video pornografi internet berdurasi 10 menit. Selama waktu ini, para peneliti menggunakan fNIRS untuk memantau perubahan aliran darah dan konektivitas otak.
Simak Video "Video: Bumil Rentan Alami Depresi, Pakar Ungkap Penyebabnya"
(dpy/kna)