Seorang warga Inggris bernama Dean Bevan punya kehidupan aneh setelah dua kali bercerai. Pasalnya, saat ini dia memilih hidup dengan boneka-boneka seks.
Melihat hal ini, sang anak Rhiannon justru sangat senang melihat ayahnya hidup dengan 12 boneka perempuan seukuran manusia. Kata Rhiannon, pemandangan itu justru menghangatkan hatinya, karena melihat sang ayah begitu bahagia.
Dean memilih hidup bersama boneka usai trauma menikah akibat kegagalannya membangun biduk rumah tangga. Kondisi tersebut kemudian membawa Dean Bevan untuk hidup bersama 12 boneka perempuan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut keterangan sang anak, Rhiannon, awalnya dia merasa terkejut ketika tahu sang ayah mulai mengoleksi boneka. Itu dilakukan usai tiga tahun sebelumnya bercerai dengan wanita pujaannya.
Di awal-awal, Rhiannon merasa khawatir. Namun seiring berjalannya waktu, dia mulai menerima keadaan, terlebih saat melihat ayahnya bahagia karena tak kesepian lagi.
"Pertama kali lihat, saya menyaksikan sebuah boneka Monique tengah duduk di sofa sambil menonton TV. Kemudian, ayah saya membuatkan secangkir teh untuknya di dapur. Jujur, saya tidak akan berpura-pura mengatakan kalau ini tindakan normal. Itu gila. Tapi seperti yang saya lihat, itu membuatnya senang dan tidak salah kalau akhirnya dia senang," katanya, dikutip dari The Sun, Senin (11/10/2021).
Seakan memahami kondisi sang ayah, Rhiannon pun mencoba untuk larut dan menerima kondisi dengan ikut mengungkapkan rasa senangnya. Kini dia pun tak sungkan ikut merias boneka-boneka sang ayah sambil sesekali menggantikan baju untuk mereka.
Begitu pula dengan sang ayah, dia makin mencinta boneka-bonekanya. Ke-12 boneka perempuan itu diperlakukan layaknya manusia, mulai dari mendandani mereka, merayakan ulang tahun, sampai acap membelikan bra baru untuk ke-12 bonekanya.
Berawal dari fotografi
Kata dia, ayahnya dahulu adalah perawat kesehatan mental. Namun kini sudah pensiun. Sang ayah kemudian banyak menghabiskan waktu dengan hobi fotografinya.
Dia kemudian mulai menggunakan boneka sebagai objek gambarnya. Namun dari objek gambar itulah, Dean mulai memiliki ketertarikan lebih. Alhasil, Dean lantas terus menambah koleksinya dengan membeli boneka yang cukup mahal dari China.
Boneka pertamanya, diberi nama Sarah. Boneka itu, kata sang anak, diperlakukan bak istri. Kadang bahkan Sarah juga berbagi tempat tidur dengannya.
"Saya sudah lama menikah dan terbiasa dengan seseorang di sebelah saya. Tapi kini? Sangat menyenangkan untuk bangun dan melihat wajah yang cantik (bonekanya)," kata Dean memberi penjelasan ke anak.
Rhiannon mengaku masih ingat betul kala pertama kali melihat pemandangan sang ayah bertindak di luar nalar dengan bonekanya. Kata dia, Rhiannon melihat ayahnya menyeruput secangkir teh sambil sesekali menepuk paha bonekanya.
"Saat saya tanya, Dean menegaskan bahwa dia tidak pernah sebahagia ini ketimbang berkumpul dengan teman-temannya. Beberapa orang mungkin berpikir itu menyeramkan, tetapi kemudian saya menerima, karena tindakannya tidak menyakiti siapa pun."
"Jujur, otak saya mengatakan itu bodoh, mereka plastik dan logam tetapi mereka telah berkembang menjadi sesuatu yang lain," tambahnya.
Boneka terus bertambah
Kegemaran Dean belakangan kian menjadi-jadi. Bahkan ribuan poundsterling dana pensiunannya sebagai perawat, telah banyak dihabiskan demi para bonekanya. Ini berkaitan dengan kostum beragam yang terus diberikan pada boneka-boneka kesayangan.
Terbaru, Dean bahkan membelikan kostum mahal bertema Star Trek. Kata Rhinannon, Dean juga acap mengambil bonekanya untuk sekadar bertukar kepala dan tubuh, sambil berusaha meminta izin pada mereka dan meminta maaf berlebihan.
Sang anak sadar kalau perceraian telah merubah banyak karakter sang ayah. Ditambah kini dia sudah pensiun. Dia paham kalau semasa hidup dan berkarir, sang ayah selalu menghabiskan waktu untuk merawat banyak orang. Maka usai pensiun, jiwa keperawatannya kemudian dicurahkan untuk para boneka.
"Perceraian dan pensiun telah mengubah kehidupan sosial ayah. Meski boneka-boneka itu terlihat menyeramkan, tapi saya sendiri tidak bisa membuatnya bahagia sebahagia dia dengan boneka-bonekanya. Dan ini nyata. Saya pikir itulah sebabnya boneka sangat menarik baginya," katanya.
Simak Video "Video: Gejala Trauma yang Ditemukan pada Anak-anak Gaza Pasca-perang"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)











































