Kabar seorang nenek berusia 76 tahun hidup lagi setelah dinyatakan meninggal bikin geger. Lansia itu sempat dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit namun ditemukan masih hidup ketika peti jenazahnya dibuka.
Bella Montoya kembali sadar saat acara duka diadakan di kota Babahoyo pada hari jumat. Dalam sebuah video yang beredar, petugas medis dia terlihat jelas bernapas saat dikeluarkan dari peti mati dan ditempatkan di atas tandu.
"Tangan kirinya memukul sisi peti mati, dan peti tersebut langsung bergetar," ucap anak Montoya, Gilbert Balberan, dikutip dari NYPost.
Wanita berusia lanjut itu sempat dinyatakan meninggal akibat henti jantung oleh tim medis. Dia disebut mengalami gagal kardiorespirasi hingga menyebabkan katalepsi.
Fenomena 'bangkit' dari kematian ini termasuk langka di dunia medis. Kemungkinan penyebabnya selalu sulit ditentukan. Namun, salah satu kondisi yang menjelaskan fenomena ini adalah Lazarus syndrome.
Apa itu Lazarus Syndrome?
Laman Medical News Today mencatat lazarus syndrome sebagai kembalinya sirkulasi spontan (return of spontaneous circulation/ROSC) yang tertunda setelah CPR (Cardiopulmonary Resuscitation) dihentikan. Artinya, seseorang yang dinyatakan meninggal setelah detak jantungnya terhenti, kembali mengalami aktivitas jantung yang mendadak.
Istilah lazarus syndrome sebenarnya diambil dari kisah dalam kitab suci, tentang seseorang bernama Lazarus, yang dibangkitkan lagi setelah 4 hari meninggal.
Sejak 1982, ketika fenomena Lazarus pertama kali dijelaskan dalam literatur medis, setidaknya ada 38 kasus yang dilaporkan.
Laporan yang dibuat oleh Vedamurthy Adhiyaman dan rekannya pada 2007 itu mengungkapkan, sekitar 82 persen dari kasus Lazarus syndrome hingga saat ini disebabkan oleh ROSC yang terjadi 10 menit setelah CPR dihentikan. Lalu, 45 persen di antaranya mengalami pemulihan neurologis yang baik.
Next: Penyebab Lazarus Syndrome
(kna/naf)