Kasus ini bermula saat remaja 17 tahun yang tak disebutkan namanya itu memiliki fetish yang cukup ekstrem. Ia memasukkan kabel listrik ke dalam uretranya untuk meningkatkan orgasme.
Namun, di satu kesempatan dia tidak sengaja mendorong kabel itu terlalu dalam saat masturbasi. Akibatnya, kabel sepanjang 20 cm itu tersangkut di dalam penisnya dan membuatnya kesakitan saat buang air kecil.
Sekitar sembilan hari setelahnya, dia pergi ke rumah sakit karena rasa sakit yang hebat di perutnya. Setelah diperiksa, dokter menyarankan untuk dilakukan operasi.
Adapun kasus tersebut diungkap dalam laporan kasus medis dan dipublikasikan di jurnal Psychiatry Research Case Reports. Remaja itu disebut mengalami poliembolokoilomania.
Poliembolokoilomania adalah suatu kondisi seseorang yang berulang kali memasukkan benda asing, seperti kabel, sikat gigi, hingga benda lainnya ke lubang tubuh. Lubang tubuh yang dimaksud seperti uretra, rektum, dan vagina saat melakukan masturbasi hingga mencapai orgasme.
Para dokter di rumah sakit di Kolombo, Sri Lanka, menemukan massa melingkar yang tidak diketahui di perut pasien melalui pemindaian ultrasonografi.
Mereka melakukan prosedur cepat yang disebut sistoskopi, dengan memasukkan tabung berlampu dan kamera di ujungnya ke dalam uretra. Ini berfungsi untuk melihat ke dalam kandung kemih.
Setelah mereka mendapat gambaran yang lebih komprehensif tentang kabel di kandung kemih remaja itu, dokter baru bisa mengangkatnya melalui pembedahan.
Beberapa hari dirawat, remaja itu baru mengakui bahwa dia melakukan kebiasaan berisiko dengan memasukkan benda asing ke tubuhnya saat masturbasi. Itu dilakukannya selama dua tahun terakhir, dan biasanya bisa mengeluarkan benda itu dengan mudah.
Dia mengaku kecanduan masturbasi, karena bisa melakukannya 3 kali sehari. Ia juga merasa tidak bisa mengendalikan keinginannya untuk masturbasi.
"Komplikasi memasukkan benda asing ke dalam uretra pria sangat banyak. Komplikasi serius termasuk nekrosis jaringan kandung kemih telah dilaporkan setelah dimasukkannya zat korosif seperti baterai," kata dokter.
NEXT: Dikirim ke Psikolog dan Diberi Obat
Simak Video "Kenali Risiko Kanker Penis pada Pria Dewasa"
(sao/suc)