Penyakit yang awalnya ditandai dengan timbulnya bintik-bintik kecil itu dapat membesar dan berkembang semakin parah ketika digaruk. Bahkan pada beberapa kasus, perbesaran kutil dapat menutupi vagina atau penis. Yang patut diwaspadai kutil kelamin dapat menyerang berbagai kalangan usia termasuk anak muda, melalui media hubungan intim.
"Semua usia bisa terkena kutil kelamin kalau ‘berhubungan’, karena mertularnya melalui hubungan seksual dengan pasangan. Sebanyak 80 persen penyebabnya karena hubungan kelamin, sisanya melalui penyebaran lain," tutur dr Laksmi Duarsa, dokter spesialis kulit kelamin di Rumah Sakit Surya Husadha, Denpasar.
Jika menyerang, kutil kelamin pada wanita akan lebih susah ditangani dibanding pria. Pasalnya alat kelamin wanita lebih kompleks dan letaknya tersembuyi. Sayangnya, penyakit ini jarang disadari kehadirannya pada tahap awal. Pasien, terutama wanita, kerap tidak menyadari timbulnya infeksi di area kelaminnya.
"Penyakit kulit kelamin biasanya sering tidak disadari oleh pasien karena tidak bisa dilihat. Biasanya dirasakan kalau sudah besar atau terjadi sesuatu yang mengganggu kulit," tutur dr Amaranila Lalita Drijono SpKK, pakar kesehatan dari Rumah Puan.
Akibat letak organ vital yang tersembunyi, mayoritas wanita baru mememeriksakan diri ketika kutil kelamin sudah berkembang hingga menyebabkan keputihan parah atau ketika kutil telah membesar hingga mengganggu. Padahal jika sudah parah, penyakit ini semakin berisiko. Lantas bagaimana caranya agar penyakit yang bisa berakibat mematikan ini tak menyerang anak muda?
Agar tak sampai terjangkiti kutil kelamin, dr Laksmi berpesan agar hubungan intim hanya dilakukan dengan pasangan yang sah dengan menggunakan alat pengaman bila dirasa perlu. Selain itu upaya pencegahan seperti vaksinasi juga dapat dilakukan. Demikian tuturnya saat berbincang dengan detikHealth dan ditulis pada Rabu (2/4/2014).
Menyoal pengobatan kutil kelamin, dr Amaranila yang juga merupakan dokter spesialis kulit kelamin bertutur bahwa pengobatan harus dilakukan pada kedua belah pihak yakni pasien serta pasangan. Pasalnya pengobatan hanya pada satu pihak saja akan menyebabkan kutil kelamin kembali menyerang. Jika pengobatan tidak tuntas, kata dr Amalina, akan menyebabkan penyakit terus berputar-putar tiada henti.
(vit/vit)











































