Popularitas TikTok tak terbendung, semua orang tampaknya sedang keranjingan. Tak terkecuali para tenaga kesehatan yang terkadang kebablasan menjadikan aib pasien sebagai materi untuk konten TikTok.
Baru-baru ini, seorang bidan mendapat cibiran netizen karena menceritakan pasiennya yang terkena sifilis. Ia juga menyinggung sedikit kondisi rumah tangganya. Memang sih, tidak menyebut nama atau identitas pasien.
Sebelumnya, pengakuan seorang wanita yang diduga perawat juga sempat viral di TikTok. Entah benar atau mengada-ada, ia mengaku berebut memasangkan kateter pada pasien pria dengan rekan-rekannya hanya demi bisa melihat Mr P.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konten-konten semacam itu sukses mencuri perhatian netizen sehingga menjadi viral. Namun tentunya, disertai kontroversi. Ada yang merasa itu tidak masalah karena tidak menyebut identitas pasien, ada yang menganggapnya pelanggaran etik karena menyangkut aib pasien.
Beberapa kali akun yang mengaku tenaga kesehatan 'tipis-tipis' menyinggung aib pasien. Foto: Tangkapan Layar Tik Tok |
Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Harif Fadhillah, SKep, SH, menyebut tenaga kesehatan terikat kode etik dalam berperilaku. Ini berlaku juga saat berperilaku di media sosial.
"Kita dalam bermedia sosial itu salah satunya dilarang melakukan tindakan yang merugikan nama baik profesi atau organisasi profesi termasuk di bidang media sosial," kata Harif saat dihubungi detikcom.
Ketika tenaga kesehatan tidak menyebut identitas pasien, sebenarnya tidak ada aturan yang dilanggar. Namun menurut Harif, tetap harus bijak memikirkan dampaknya agar tidak menabrak etika.
"Kalau tujuannya untuk memberikan informasi sebagai sebuah tambahan info pengetahuan saya kira tidak ada masalah," jelas Harif.
"Tetapi kalau tujuannya hanya sekedar iseng-iseng, tentu harus dipikirkan dampaknya pada opini publik," tegasnya.
Simak Video "Video: Viral Cuci Muka Pakai Air Garam, Aman Buat Kulit?"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)












































