Data tersebut juga merupakan akumulasi dari awal Juli 2020. Tidak hanya dilaporkan pada sekolah yang menjalani tatap muka terbatas.
"Jadi itu adalah akumulasi sejak Juli 2020, atau tahun ajaran 2020 sampai 2021," jelas Direktur Jenderal (Dirjen) PAUD dan Pendidikan Dasar Menengah Kemendikbudristek, Jumeri dalam konferensi pers Jumat (24/9/2021).
"Jadi itu kira-kira masa 14 bulan dari perjalanan pembelajaran di Indonesia baik yangPTM maupun nonPTM,"bebernya.
Maka dari itu, Jumeri mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir terkait sekolah tatap muka terbatas yang kembali dibuka. Hal ini dikarenakan kasus COVID-19 yang dilaporkan di sejumlah sekolah juga relatif kecil.
"2,8 persen bukan data klaster pendidikan, tapi itu adalah data yang menunjukkan satuan pendidikan yang melaporkan lewat aplikasi kita bahwa ada orang yang tertular COVID-19," sambung Jumeri.
Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"
(naf/up)