Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan The New York Post, Hilaria mengatakan ia harus segera membawa anaknya ke Vermont dari rumah mereka di New York. Ia terus mengemudi berjam-jam demi jauh dari publik.
Wanita 37 tahun ini juga sangat mengkhawatirkan kondisi suaminya yang bisa saja mengidap PTSD usai insiden nahas tersebut.
"Saya membawa [Alec] ke sini karena kami berduka atas kematian Halyna. Alec mengalami hal yang sangat traumatis, dan saya mencoba membatasinya (agar tidak mengidap) PTSD," katanya.
"Dia membutuhkan ruang bagi saya untuk merawatnya dan kesehatan mentalnya. Ini adalah hal buruk yang terjadi. Alec merasa tidak enak," lanjutnya.
PTSD atau post traumatic stress disorder dimaknai sebagai gangguan stres pascatrauma dan gangguan mental yang muncul setelah seseorang mengalami kejadian yang tidak menyenangkan.
Gejalanya mungkin termasuk kilas balik, mimpi buruk dan kecemasan parah, serta pikiran tak terkendali tentang peristiwa tersebut. Gejala-gejala ini menyebabkan masalah yang signifikan dalam situasi sosial atau pekerjaan dan dalam hubungan.
Perawatan termasuk berbagai jenis psikoterapi serta obat-obatan bisa dikonsumsi untuk mengelola gejala.
Jika Anda memiliki pikiran dan perasaan yang mengganggu tentang peristiwa traumatis selama lebih dari sebulan, jika itu parah, atau jika merasa kesulitan mengendalikan hidup bicarakan dengan dokter atau profesional kesehatan mental Anda.
Mendapatkan perawatan sesegera mungkin dapat membantu mencegah gejala PTSD menjadi lebih buruk.
Simak Video "Video: Kriteria Obat untuk Gangguan Mental"
(kna/up)